Kawanan Perampok Sekap Pemilik dan Penjaga Rumah Pejabat Sukabumi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Rumah Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sukabumi, Solihin dirampok kawanan perampok bersenjata tajam, Selasa (19/9/2017) dini hari.

Saat kejadian, Solihin sedang tidak di rumah. Istrinya Solihin, ND (43) dan seorang penjaga rumah AY (40) sempat disekap di dalam kamar utama. Mulut keduanya ditutup lakban, kedua tangan dan kakinya diikat tali.

Aksi perampokan bersenjata tajam ini terjadi di Jalan Sukalarang-Tegalpanjang, Kampung Pasir Ipis RT 11/03, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Perampokan diperkirakan terjadi sekitar pukul 01:30-02:00 Wib.

Kawanan perampok ini diperkirakan berjumlah tiga orang yang membawa senjata tajam. Para pelaku membawa kabur perhiasan emas sekitar 50 gram dan uang tunai Rp 5 juta, 4 unit telepon genggam, kunci mobil, serta surat-surat kendaraan.

(Baca juga: Sepasang Jenazah Terbungkus Bedcover Diduga Korban Perampokan)

"Saya sempat disekap di dalam kamar dengan keadaan tangan dan kaki diikat. Juga dijagain seorang pelaku," ungkap AY kepada wartawan di sela-sela olah tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (19/9/2017) siang.

Menurut dia, para pelaku mengenakan tutup kepala. Ia menduga pelaku masuk setelah membongkar pintu bagian belakang yang berbatasan dengan lahan sawah yang luas.

"Setelah menyekap saya, para pelaku naik ke lantai atas ke kamar majikan saya. Saya mendengar teriakan-teriakan dan saya berhail melepaskan ikatan. Tadinya mau keluar, namun ditangkap lagi pelaku dan kepala saya sempat dihajar golok," ujar dia.

"Selanjutnya saya juga dibawa ke kamar majikan saya. Di sana saya dan majikan disekap lagi, sementara para pelaku mengacak-acak isi kamar," tambahnya.

Saat ini, perampokan disertai penyekapan pemilik rumah ditangani Polsek Cireunghas, Polres Sukabumi Kota. Polisi masih menyelidiki perkara tersebut. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Kepala Polsek Cireunghas, Iptu Eriyanto masih berada di tempat kejadian perkara (TKP) dan belum memberikan keterangan. "Kami masih menunggu anjing pelacak dulu," tutupnya.