Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Syafii Sebut Ketimpangan Ekonomi Penyebab WNI Tertarik ke Suriah

Kompas.com - 18/09/2017, 20:44 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif mengatakan, ketimpangan ekonomi dan sulitnya mencari pekerjaan membuat ada warga negara Indonesia yang tertarik berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

"Kenapa ada orang Indonesia ada yang tertarik juga?  Ya karena lapangan pekerjaan di sini kan terbatas, sempit. Ketimpangan ekonomi juga masih cukup tinggi," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, Senin (18/9/2017).

Menurut Buya,  ketimpangan ekonomi yang masih tinggi di Indonesia, seperti bahan bakar untuk radikalisme. Selain itu lanjutnya, munculnya radikalisme saat ini juga karena di masa pemerintahan yang lalu ada pembiaran.

"Ini juga karena pemerintahan yang lalu dibiarkan, ada proses pembiaran. Ya akhirnya memelihara anak macan," tuturnya.

Baca juga: WNI Eks Simpatisan ISIS: Saya Khilaf, Menyesal...

Terkait banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali dari Suriah, Buya berharap mereka bisa dibina. Namun jika tetap masih memupuk radikalisme maka dikenai sanksi hukum.

"Mereka kan ada macam-macam, kalau masih mau melawan dan masih mau rusak, ya tegakkan hukum, tidak ada jalan lain. Masyarakat juga tetap harus waspada," ujarnya.

Seperti diberitakan, sebanyak 18 orang Warga Negara Indonesia (WNI) memutuskan kembali ke tanah air setelah sebelumnya berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com