Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU: Nasionalisme Tidak Bertentangan dengan Ajaran Agama

Kompas.com - 18/09/2017, 19:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Nasionalisme merupakan sikap yang tidak bertentangan dengan ajaran agama apapun. Nasionalisme adalah bagian dari iman, yang bisa menyelamatkan bangsa Indonesia dari perpecahan.

Demikian ditegaskan Ketua Umum PBNU KH KH. Said Aqil Siradj saat membuka kegiatan Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif NU Nasional (Peewimanas) II di lapangan tembak Akademi Militer (Akmil) Desa Plempungan, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017).

"Nasionalisme sama sekali tidak bertentangaan dengan ajaran agama apapun. Tapi justru merupakan bagian dari iman. Rasa cinta tanah air dapat menyelamatkan bangsa dari perpecahan," kata Said.

Perwimanas II dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kegiatan diikuti oleh sekitar 7.000 pelajar pramuka dari berbagai kontingen di seluruh Indonesia, selama sepekan ke depan.

Baca juga: Said Aqil: Keimanan Belum Sempurna kalau Belum Ada Nasionalisme

Said menuturkan, NU didirikan oleh para pendahulu untuk menjaga kemajemukan dengan mengembangkan cinta tanah air pada generasi muda. Perwimanas ini sebut dia, sebagai wujud rasa cinta tersebut.

"Kegiatan ini membentengi generasi muda, khususnya siswa LP Maarif, dari berbagai pemahaman yang dapat merusak tatanan berbangsa dan bernegara yang digariskan para pendiri bangsa ini dan pendiri jamiah NU," katanya.

Ia mengataan akhir-akhir ini intensitas konflik yang dilatarbelakangi perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan di dunia semakin meningkat. Perlahan namun pasti, katanya, konflik yang terjadi di Irak, Suriah, Myanmar dan di belahan bumi lainnya telah mereduksi komitmen kebangsaan sebagian warga negara Indonesia.

"Hal itu ditunjukkan dengan berbagai gerakan intoleransi yang terjadi dalam skala besar akhir-akhir ini," katanya.

Karena itu menurut dia,  sepantasnya dipastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan berbasis agama yang dibangun oleh para pendahulu tertanam dalam setiap generasi penerus bangsa Indonesia sehingga perbedaan sara tidak dapat dijadikan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk merusak bangsa ini.

"Menurut saya kegiatan ini hadir di saat yang tepat saat generasi muda banyak dihadapkan tantangan yang dapat mereduksi komitmen kebangsaan mereka," sebutnya.

Ketua LP Ma'arif NU Pusat KH. Zaenal Arifin Junaidi memaparkan Perwimanas merupakan kegiatan kepramukaan yang bertujuan untuk membangun karakter generasi muda sesuai dengan cita-cita LP Ma'arif, untuk membangun bangsa Indonesia yang berbudaya.

"Kegiatan Perwimanas II ini diikuti oleh 6.000 peserta pelajar dari berbagai daerah di Indonesia," sebutnya.

Adapun kegiatannya selama sepekan kedepan, antara lain kegiatan pengembangan wawasan kepramukaan, wirakarya, merehap rumah warga, menanam 18.000 bibit pohon di lahan kritis, wisata religi ke makam pahlaman dan petualangan khas pramuka.

Kompas TV Mereka memiliki cara tersendiri dalam memperingati hari ulang tahun ke-72 Indonesia serta mengungkapkan rasa nasionalisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com