Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Syafii Maarif: WNI yang Kembali dari Suriah Harus Dibina

Kompas.com - 18/09/2017, 19:03 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif memandang WNI yang kembali ke tanah air setelah bergabung dengan ISIS perlu disadarkan dan dibina. Namun jika memang tidak bisa disadarkan, maka hukum harus ditegakkan.

"Sebagian kan mereka sadar, ya dibina. Yang belum sadar ya harus dilaksanakan ketentuan hukum," ujar Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, Senin (18/9/2017).

Buya Syafii menjelaskan, penyelesaian ISIS memang tidak sederhana. Sebab persoalan ini bukan hanya masalah nasional namun global.

"Ini masalahnya sudah global, bukan hanya nasional, tidak sesederhana itu. Tetapi mereka yang tersesat jalan, harus dibina," ucapnya.

(Baca juga: Eksklusif, Jejak Hatf, Si Bocah ISIS di Gunung Salak)

 

Menurut Buya, kelompok radikal belum tentu masuk kategori teror. Namun, seorang teroris hampir dipastikan radikal, seperti halnya ISIS. 

Motif mereka berangkat ke Suriah dan Irak untuk bergabung ISIS bermacam-macam. Mulai dari ingin berjihad hingga memperbaiki hidup. Namun setelah sampai di sana, yang mereka harapkan hanyalah janji-janji palsu.

"Setelah sampai di sana mereka kecewa," tegasnya.

Fenomena ISIS, sambung Buya Syafii, semacam peradaban Arab yang sedang jatuh dan kalah. Meskipun memang tidak semua masyarakat Arab setuju dan ikut bergabung dengan ISIS.

"ISIS ini menurut saya manifestasi dari peradaban Arab yang sudah kalah, lalu ngawur. Mengapa orang-orang muda tertarik dengan itu, karena mereka ga mengerti Islam, seakan-akan Arabisme sama dengan Islam," tuturnya.

(Baca juga: Mengapa Perempuan Jepang Tertarik pada ISIS, Tinggalkan Negeri Damai?)

Seperti diketahui sebanyak 18 orang Warga Negara Indonesia (WNI) memutuskan kembali ke tanah air setelah sebelumnya berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Kompas TV Polisi telah mengamankan dua orang pria yang diduga terlibat teror di kereta bawah tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com