BANDUNG, KOMPAS.com - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ditargetkan bisa menjadi bandara haji dan umrah. Untuk menunjang rencana tersebut, beberapa fasilitas bakal dibangun.
Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, beberapa fasilitas yang akan dibangun agar BIJB bisa menjadi bandara embarkasi haji adalah ruang tunggu penumpang (lounge) haji dan umrah seluas 770, 5 meter persegi. Ruang tunggu gratis umrah dan haji lounge seluas 566 meter persegi serta 15 mushala dengan luas masing-masing 142 meter persegi.
"Kami akan membuat pusat keberangkatan haji dan umrah. Kami berharap, fasilitas ini bisa menarik 7.000 visa per hari yang diterbitkan untuk umrah," kata Virda saat konferensi pers di Hotel Grand Prenger, Kota Bandung, Jumat (15/9/2017).
Selain itu, agar bisa menarik perhatian jemaah haji, BIJB bakal membangun fasilitas manasik haji dan umrah yang di dalamnya terdapat miniatur Kabah agar perusahaan travel yang berangkat dari BIJB bisa memberikan sedikit gambaran kepada jemaah haji yang belum pernah ke Tanah Suci.
Baca juga: Pertengahan Tahun Depan Bandara Kertajati Ditargetkan Beroperasi
Kemudian BIJB juga bakal dilengkapi dengan hotel and conference hall, pusat perbelanjaan mediterania hingga pusat fasilitas kesehatan.
"Kita juga ada ide untuk membuat miniatur Mekkah dan Madinah," ucapnya.
Virda menambahkan, sesuai dengan instruksi Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, BIJB diproyeksikan bisa memberangkatkan jemaah haji asal Jawa Barat pada tahun 2018 mendatang.
"Mungkin sepanjang runway-nya diperpanjang 3.000 meter supaya Boeing 777 bisa mendarat di sana," jelasnya.
Baca juga: September 2017, Bandara Kertajati Dibedah di Universitas Oxford
Tidak hanya menjadi bandara haji dan umrah, BIJB juga mengincar predikat sebagai bandara yang ramah terhadap halal traveller.
"Tahun lalu, bandara Iskandar Muda di Aceh yang mendapatkan predikat bandara halal traveller. Kami berharap, pada 2018 predikat itu bisa diperoleh oleh BIJB," tandasnya.