Seratusan Sapi Adu Gagah di Kediri

KEDIRI, KOMPAS.com - Lebih dari seratus sapi beradu gagah dalam sebuah kontes ternak yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, Jawa Timur di lapangan Kecamatan Banyakan mulai 13-14 September 2017. Sapi-sapi itu milik para peternak dari seluruh penjuru wilayah Kediri.

Kepala Seksi Tekhnologi Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, Susilo Winahyu mengatakan, kontes itu bagian dari ruang pemberdayaan bagi peternak. "Apresiasi bagi para peternak dalam pembangunan subsektor peternakan," ujarnya.

Selain itu, kontes itu juga medium bagi para peternak untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para peternak. Karena dalam kontes juga memungkinkan tukar pengalaman sesama peternak.

Pada kontes ini aspek yang dinilai antara lain bobot, kesehatan, dan performa tubuh sapi. Penilaian juga dibedakan atas kategori sapi lokal maupun persilangan hasil inseminasi buatan (IB), jantan dan betina, maupun kereman atau hasil penggemukan dalam kandang.

Dalam kontes ini,  sapi berbobot 1.250 kilogram menjadi pemenang untuk kategori persilangan kereman akhir. Sapi ini milik Mustakim, seorang warga Kecamatan Ringinrejo. Untuk sapi lokal yang juga dalam kategori kereman, pemenangnya adalah sapi dengan nilai 1.222 milik seorang peternak asal Kecamatan Grogol.

Baca juga: Stres, Bobot Sapi dari Bima Bisa Susut 30 Persen Sampai Tujuan

Salah seorang peternak, Hendro Guritno mengaku sudah malang melintang di dunia kontes. Baginya memelihara sapi lebih dari sekedar hobi. Bahkan salah satu sapinya, pernah mengikuti seleksi pemilihan sapi kurban untuk Presiden Republik Indonesia.

"Seleksinya kemarin di Tawangmangu. Cuman saya kalah bobot sedikit," ujar pria yang sapinya yang lain juga turut menjadi pemenang dalam satu kategori pada kontes di Kediri ini.

Pemeliharaan sapi kontes, Hendro menambahkan, memang membutuhkan perawatan khusus. Selain makanan yang harus lengkap gizi dan nutrisinya, juga faktor kesehatan kandang. Selain sapi, pada kontes itu juga digelar kategori kambing. Terutama pada kambing peranakan etawa yang terbagi dalam beberapa jenis.