SURABAYA, KOMPAS.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menganugerahi Imam Nahrawi, gelar kehormatan akademik, Doktor Honoris Causa.
Penganugerahan gelar Honoris Causa dilakukan pada rapat senat terbuka di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, Kamis (14/9/2017).
Gelar Doktor Honoris Causa untuk Menteri Pemuda dan Olahraga itu dianugerahkan untuk bidang kepemimpinan pemuda berbasis agama pada fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya, tempat Imam Nahrawi menyelesaikan jenjang sarjananya.
Imam Nahrawi mengaku sangat terkejut dengan gelar dari kampus tempatnya mengenyam pendidikan sarjana itu, karena dia tercatat sebagai salah satu mahasiswa terlama dengan masa kuliah 7 tahun, atau 14 semester.
"14 semester itu maksimal, jika lebih dari itu maka drop out," katanya sebelum menyampaikan orasi ilmiah yang berjudu Jihad Kebangsaan, Peran Pemuda dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan.
Baca juga: Pakai Sarung, Menpora Nonton Bareng Semifinal Malaysia-Indonesia
Dalam orasinya, Imam Nahrawi menegaskan bahwa pemuda adalah aset bangsa yang sangat strategis.
"Suka tidak suka, kepemimpinan bangsa akan dilanjutkan oleh pemuda," jelasnya.
Selain itu, tantangan pemuda saat ini tidak ringan. Pemuda diserang oleh berbagai jenis godaan, dari narkoba, pergaulan bebas, hedonisme, konsumerisme hingga radikalisme.
"Karena itu diperlukan upaya khusus untuk membentengi segala ancaman tersebut. Upaya khusus itu yang disebut jihad, jihad untuk kebangsaan pemuda," ujarnya.
Baca juga: Menpora: Jangan Ada Lagi Suporter-suporter yang Teriak Rasial
Menpora kelahiran Bangkalan, 8 Juli 1973 itu menyelesaikan jenjang sarjananya di fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Bahasa Arab pada 1998. Lalu melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Magister Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran Bandung, dan baru lulus pada tahun ini.