Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan di Jalur Pendakian Gunung Cikuray Garut Terbakar

Kompas.com - 13/09/2017, 19:52 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Hutan yang dikelola Perum Perhutani di kawasan Gunung Cikuray yang juga bagian dari jalur pendakian pendaki di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, terbakar, Rabu (13/9/2017) siang.

Administratur Perum Perhutani Garut Asep Setiawan S Hut mengakui, lahan hutan yang terbakar ada di kawasan Perum Perhutani Garut, tepatnya di patok 57 RPH Bayongbong BKPH Bayongbong yang secara administratif masuk Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet.

Menurut Dede, luas lahan yang terbakar mencapai 0,8 hektar dengan tumbuhan yang terbakar adalah semak belukar kering.

"Kejadiannya sekitar jam 13.30 WIB, tapi api dapat dipadamkan sekitar jam 15.00 WIB," tuturnya.

(Baca juga: Kebakaran di Bromo Meluas, Area yang Terbakar Capai 80 Hektar)

Upaya pemadaman hutan yang terbakar, menurut Asep, melibatkan jajaran Perum Perhutani sebanyak 15 orang, Muspika Kecamatan Bayongbong 25 orang dengan dibantu masyarakat sekitar sebanyak 40 orang.

Sementara itu, Zamil Abdul Azis, Manajer Bisnis Wisata Aset dan Penjualan Perum Perhutani Garut, jalur pendakian resmi ke Gunung Cikuray hanya satu pintu, yaitu dari kawasan pemancar di perkebunan teh Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu.

"Jalur yang resmi hanya lewat pemancar, jalur pamalayan, Cigedug itu ilegal, kita sudah tutup semua," katanya.

Wandira, warga Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, mengungkapkan, lokasi yang terbakar merupakan jalur pendakian para pendaki, tepatnya di pos 5 kawasan Paku Keresek. Makanya, sumber diduga berasal dari perapian yang ditinggalkan pendaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com