Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Diparkir di Atas Rel di Solo, Kereta Api Tak Bisa Melintas

Kompas.com - 13/09/2017, 09:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Gara-gara sebuah mobil yang diparkir sembarangan, kereta api tidak bisa melintas di Jalan Slamet Riyadhi, Solo, Jawa Tengah.

Kejadian itu terekam dalam sebuah video yang tersebar di akun Facebook Rangga Yudha Wahyuningpraja. Dalam video tersebut, mobil Toyota Avanza bernomor polisi B memarkirkan kendaraannya di pelintasan kereta api di Jalan Slamet Riyadhi.

Warga tampak berkerumun di sekeliling mobil silver itu dan mengetuk kaca mobil serta mengintip ke dalam untuk memastikan apakah ada orang yang tengah berada di dalam mobil tersebut. Namun, tak ada respons dari pemilik mobil, mobil dalam keadaan kosong dan terkunci sehingga tidak dapat digeser.

Menurut Rangga, peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/9/2017). Video tersebut dikirimkan oleh rekannya dan ia unggah di media sosial dua hari kemudian.

Tidak dijelaskan berapa lama kondisi tersebut berlangsung hingga mobil dipindahkan.

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto menyampaikan, pelintasan tersebut merupakan satu-satunya pelintasan KA di tengah Kota Solo. Letaknya di jalan protokol dan dikelilingi perkantoran serta pusat perbelanjaan sehingga kadangkala ada kendaraan roda empat atau roda dua yang parkir dekat pelintasan.

Menurut Eko, masih ada sejumlah masyarakat yang tidak tahu bahwa rel kereta api tersebut masih aktif.

"Memang ada beberapa masyarakat yang tidak tahu, disangka rel itu mati. Tidak ada kereta yang lewat," ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/9/2017).

Kereta yang melintas di jalur tersebut ada dua. KA Bathara Kresna beroperasi di jalur itu dengan Solo Purwosari hingga Wonogiri. Dalam satu hari, kereta tersebut melintas pada pukul 04.00, 08.00 dan 10.00 WIB.

Adapun kereta lainnya adalah kereta uap Jaladara yang tidak setiap saat melintas.

"Di situ hanya rambu-rambu saja karena kereta api di situ jalannya juga pelan," tutur Eko.

Menurut Eko, rambu-rambu lalu lintas di jalan itu sudah cukup banyak. Banyak warga sekitar sudah memahami kondisi di lokasi tersebut. Kecuali jika yang memarkirkan kendaraannya adalah warga luar Solo.

"Tapi kalau pelancong dari Jakarta terus ke Solo beli batik atau mungkin dari luar kota Solo ke situ trus parkir di situ kemungkinan karena ketidaktahuan," ucapnya.

Meski begitu, imbauan terus dilakukan kepada masyarakat agar tak memarkirkan kendaraannya di sekitar perlintasan kereta api dan mengganggu kereta api yang lewat.

Imbauan dilakukan mulai dari pemerintah daerah, kepolisian, hingga tukang becak dan tukang parkir di sekitar lokasi.

Namun, kadang masih banyak orang yang berpikiran ingin praktis sehingga parkir di tempat yang dekat dengan tujuannya padahal tempat tersebut seharusnya tak dijadikan tempat memarkir kendaraan.

“Zaman sekarang, kadang orang berpikiran praktis. (Dipikir) di sana tidak ada kereta yang melintas, langsung parkir di situ atau hanya sebentar tapi tiba saatnya parkir ada kereta yang melintas,” kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com