Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Heboh, Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah di Aceh

Kompas.com - 08/09/2017, 19:05 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Warga Desa Pungki Kecamatan Kawai XVI, Kabupaten Aceh Barat, dihebohkan dengan penemuan bunga bangkai yang tumbuh dan mekar di pekarangan rumah M Jana Jani (60), warga setempat.

Keberadaan bunga bewarna merah dan berbau itu baru diketahui sejak dua hari lalu.

“Kemarin baru saya tahu ada tumbuh bunga bangkai disamping rumah, padahal tanam hutan itu sudah lama saya tanam,” kata M Jana Jani (60), Jumat (8/9/2017).

Menurut M Jana, dirinya tidak mengetahui bahwa tanaman yang diambilnya dari hutan dan dia tanam di pekarangan rumahnya sejak 15 tahun lalu akan mekar bunga dan mengeluarkan bau tak sedap pada saat menjelan malam.

“Saya sebelumnya tidak tahu kalau tanaman yang saya ambil dari hutan dan saya tanam ini disebut bunga bangkai. Baru sekarang tahu, karena semenjak saya tanam baru ini berbunga,” katanya.

Jana mengaku tertarik untuk mengambil tanaman yang tumbuh liar di hutan kawasan Kabupaten Aceh Barat dan menanam kembali di pekarangan rumahnya itu lantaran melihat bentuknya unik dan langka, sementara dia tidak pernah tau bahwa tanaman hutan yang ditanaminya sejak 15 tahun lalu itu disebut bunga bangkai atau dalam bahasa latin disebut Amorphophallus paeonifolius.

“Sebelumnya tidak tahu saya ini bunga bangkai karena belum pernah saya lihat. Kemudian semenjak saya tanam sudah pernah mati dan baru ini berbunga,” ucapnya.

(Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Rumah Warga Pekalongan)

Bunga bangkai itu mulai ramai didatangi warga dari berbagai Desa di Kecamatan Kawai XVI untuk menyaksikan secara langsung ke lokasi. Sejumlah warga mengaku baru kali ini pertama melihat bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah.

“Sekarang mulai ramai datang warga dari berbagai desa untuk menyaksikan bunga ini. Mereka banyak yang berfoto di lokasi. Jadi biar bunga ini terus mekar dan tidak terinjak pengunjung sekarang sudah saya pasang pagar, dan ke depan, rencana saya akan saya perbanyak tanaman ini karena langka ya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com