Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditinggal Wudhu, Warung Nasi Tianah Disatroni Dua "Ninja"

Kompas.com - 06/09/2017, 19:27 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Aksi pencurian dengan cara menjebol dinding terjadi di sebuah warung nasi di Desa Leyangan, kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Rabu (6/9/2017) dinihari.

Pemilik warung, Tianah (49) harus merelakan uangnya sebesar Rp 4 juta digondol dua pelaku. Kejadian berawal saat korban datang ke warung sekitar pukul 03.30 Wib untuk menyiapkan menu masakan yang akan dijual.

Di sela memasak, Tianah bermaksud Shalat Subuh. Saat dirinya mengambil air wudhu, sekitar pukul 04.30 Wib ada suara keras.

Awalnya ia menduga suara bersumber dari kompor gas. Namun saat mendekati kompor, ia melihat tas di dekat dinding dalam kondisi bergoyang-goyang.

(Baca juga: 25 Karung Beras untuk Warga Miskin Raib Digasak Maling)

"Ada suara brakkk! Saya lihat kompornya tidak kenapa-kenapa. Tapi tas saya goyang-goyang dan resletingnya terbuka. Sontak saya lari keluar untuk melihat apa yang terjadi," ujarnya.

Di luar warung, tepat di pinggir jalan, Tianah melihat dua sosok laki-laki memakai penutup muka lari menjauh. Niat untuk mengejar ia urungkan lantaran kondisinya saat itu masih sepi. Bahkan teriakan Tianah minta tolong pun tidak terdengar warga sekitar.

"Orangnya pakai penutup muka hanya matanya saja yang kelihatan. Saya sampai menggigil ketakutan mengingat kejadian tadi," akunya sembari menunjukkan dinding warungnya yang terbuat dari triplek bolong akibat dijebol dari luar.

Ia menduga kedua pencuri tersebut sudah mengetahui kebiasaannya menyimpan uang di tas rajut yang digantungkannya di dinding depan warungnya. Sebab dinding yang dijebol pencuri tepat di titik tas tersebut digantung.

"Padahal isinya uang Rp 4 juta, untuk jualan dan bayar sekolah. Mana kontrakan warung ini juga hampir selesai, nasib saya mas," keluhnya.

(Baca juga: Diteriaki Maling, Orang Gila Dihakimi Warga dan Keluarga Korban Protes)

Hingga siang tadi Tianah belum sempat melaporkan kejadian ini ke polisi. Ia masih sibuk melayani pembeli yang datang ke warungnya.

"Kalau saya tinggal saya gak dapat pemasukan, jadi bingung," ucapnya.

Sementara itu Kapolsek Kota Ungaran, Kompol M Aslam saat dikonfirmasi kejadian ini mengaku belum menerima laporan. Ia meminta kesediaan korban untuk melaporkan kejadian ini ke SPKT Polsekta Ungaran.

"Kami akan dalami kasusnya, tapi kami minta jika ada tindakan melanggar hukum untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian," tutupnya.

Kompas TV Seorang anak menjadi korban setelah diteriaki maling oleh orang yang diduga maling sebenarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com