Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Waterspout" Kerap Terjadi di Perairan Ambalat dan Membahayakan Nelayan

Kompas.com - 06/09/2017, 12:26 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah warga di wilayah perbatasan Indonesia- Malaysia di Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengaku sering menyaksikan angin berputar mirip tornado di perairan ambang batas laut (ambalat).

Nornizan, warga Desa Tanjung Harapan, Sebatik, mengaku sering melihat angin mirip tornado setiap akan turun hujan. Kemunculan angin tersebut diawali dengan adanya awan tebal menghitam di atas laut yang kemudian turun membentuk sebuah pusaran dan mengerucut.

“Tadi pagi jam 06:47 Wita, terjadinya sampai 15 menit. Sudah sering angin seperti itu kalau mau hujan turun,” ujarnya, Rabu (06/09/2017).

Meski fenomena alam itu sering terjadi di perairan ambalat, namun menurut Nornizan sejauh ini belum pernah memakan korban.

Angin yang diiringi dengan turunnya hujan lebat tersebut juga hanya berputar di perairan ambalat Tanjung Harapan.

“Anginnya biasanya di situ aja di tengah laut. Sering ada angin itu, tidak merusak juga dan belum pernah ada korban,” katanya.

Baca juga: Puluhan Rumah di Singkawang Rusak Dihantam Puting Beliung

Sementara itu, kantor BMKG Kabupaten Nunukan menduga angin berputar di perairan ambalat itu disebut waterspout atau puting beliung yang terjadi di laut. Angin tersebut bergerak dengan kekuatan 80 kilometer per jam.

Prakirawan BMKG Kabupaten Nunukan Serpin mengatakan, waterspout bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang mengumpul di suatu wilayah. Munculnya waterspout terjadi pada pagi atau sore hari.

“Terjadi karena di situ tekanan udaranya paling rendah dibanding daerah lain,” ujarnya.

Keberadan water spot sangat berbahaya bagi nelayan karena bisa menggulingkan kapal yang berada di tengah laut. Waterspout, menurut Serpin, bisa saja sering terjadi di wilayah perbatasan.

Baca juga: Puting Beliung Rusak 192 Rumah di Malang

Kendati demikian, Serpin memastikan bahwa waterspout bukan jenis angin tornado dan belum mengganggu jadwal pelayaran di kawasan tersebut.

"Bukan tornado, ini seperti angin puting beliung kalau di darat. Meski demikian angin ini cukup membahayakan bagi nelayan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com