Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Forensik Pastikan Tengkorak di Sungai Arut adalah Wanita Muda

Kompas.com - 06/09/2017, 12:23 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Berdasarkan pemeriksaan forensik, tengkorak dan tulang-belulang yang ditemukan di tepi Sungai Arut, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dipastikan seorang perempuan muda.

"Dari hasil pemeriksaan yang saya dapatkan, ini beridentitas seorang wanita. Bentuk anatomi struktur tulang, lengkap adanya ciri khas tanda-tanda jenis kelamin perempuan," ungkap dr Erianto, MKed (FOR) SpF, dokter spesialis forensik RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, pada Kompas.com, Rabu (6/9/2017).

"Umur sekitar 18 sampai 25 tahun. Saya lihat dari garis tulang tengkorak kepala. Garis sutura namanya. Garis yang menyatakan bisa kita lihat umurnya," lanjutnya.

Erianto menyebut, tengkorak dan tulang rangka itu milik dari orang yang tewas tak lebih dari tiga bulan lalu. Menurut dia, pembusukan jenazah jadi lebih cepat karena berada di alam terbuka, lembab, di tepi sungai, dan kering saat panas, sehingga yang tersisa tulang kerangka dan tengkoraknya saja.

Baca juga: Sedang Mancing di Sungai, Warga Temukan Tengkorak dan Perhiasan

Dia mengatakan, berdasarkan hasil visum et repertum, juga terdapat tanda-tanda trauma tumpul pada kepala korban. "Apakah dia dipukul atau terbentur, itu urusan penyidik," ucapnya.

Untuk memastikan identitas perempuan itu sebut dia, harus dilakukan tes DNA. "Karena dalam bentuk kerangka seperti ini, kita tidak bisa dapat informasi dari luar (bahwa) ini keluarga ini, orang ini, siapa ini. Itu enggak bisa. Harus kita lakukan tes DNA. Karena DNA itu pemeriksaannya 99,99 persen jelas itu dari siapa, keluarga siapa," ucapnya.

Penemuan tengkorak dan tulang rangka di tepi Sungai Arut, Desa Penyombaan, Kabupaten Kotawaringin Barat (135 km dari Pangkalan Bun), pada Senin (4/9/2017), segera menjadi buah bibir dan muncul spekulasi terkait menghilangnya seorang bidan berinisial DP di desa terpencil itu sejak 6 Agustus 2017. Namun, polisi masih akan memastikan benar-tidaknya dugaan itu dengan melakukan tes DNA.

"Kalau untuk diduga-duga enggak bisa. Di lapangan lagi bekerja. Kita hanya bisa menyampaikan bahwa itu perempuan. Dugaan bidan itu kita masih akan tes DNA," kata Wakapolres Kotawaringin Barat, Kompol Dhovan Oktovianto, pada Kompas.com, Rabu (6/9/2017) siang.

Kompas TV Bermula ketika usia Mardiyo 9 bulan terjatuh saat digendong sang bunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com