Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembahyang Rebut, Puncak Ritual Mendoakan Arwah Leluhur di Pontianak

Kompas.com - 06/09/2017, 07:08 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Masyarakat Tionghoa, khususnya yang beragama Konghucu hari ini melaksanakan tradisi ritual Sembahyang Rebut.

Tradisi ini merupakan rangkaian puncak ritual sembahyang kubur (ziarah makam) yang dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 7 dalam penanggalan Imlek.

Sembahyang kubur sendiri di Kalimantan Barat dilakukan dua kali dalam satu tahun, yaitu setiap tanggal 1-15 bulan 3 dan tanggal 1-15 bulan 7 dalam penanggalan Imlek.

Tradisi ini diawali dengan mengunjungi makam keluarga atau leluhur yang sudah mendahului, dengan harapan selalu diberikan kelimpahan berkat dan rezeki. Puncak dari sembahyang rebut dilakukan tepat pada hari ke-15.

(Baca juga: 5 Tradisi Asal Gorontalo Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda)

 

Pada hari tersebut, setiap kelenteng biasanya mempersiapkan sesajian yang nantinya akan didoakan terlebih dahulu, sebelum akhirnya diambil masyarakat secara berebutan.

Seperti yang dilakukan pengurus Kelenteng Paticca Samupada yang terletak di Jalan Waru, Pontianak.

Pengurus kelenteng, Herison Hermanto mengatakan, tradisi tahunan ini juga dimaksudkan sebagai tolak bala. Harapannya, masyarakat terhindar dari segala musibah dan marabahaya.

"Jadi ini namanya sembahyang rebut, kita laksanakan setahun sekali. Ya istilahnya untuk tolak bala lah," ujar Herison, Selasa (5/9/2017).

Herison menambahkan, barang sesajian seperti makanan dan sebagainya bisa diambil setiap masyarakat yang datang. Biasanya, masyarakat berebut berkah dengan mengambil sesajian yang sudah didoakan tersebut.

"Nah makanan itu terserah siapa yang mau ambil, karena setelah didoakan. Tujuannya untuk menghormati leluhur," tuturnya.

Sesajian tersebut ditujukan untuk memberi makan kepada arwah-arwah gentayangan yang tidak dikunjungi atau diziarahi oleh sanak keluarga mereka. Sehingga, sebelum kembali ke alamnya, arwah-arwah ini diberikan sesajian terlebih dahulu dengan didoakan secara beramai-ramai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com