KUPANG, KOMPAS.com - Maria (22), warga Desa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak pestisida jenis Foltus, Senin (4/9/2017) sore.
Aksi bunuh diri itu dilakukan di depan putri sematang wayangnya, Melsi Nahak, yang masih berusia hampir 2 tahun dari perkawinannya dengan Melki Nahak.
Melki yang tengah sibuk membakar rumput dikagetkan dengan suara tangisan sang putri yang tak kunjung berhenti.
Khawatir terjadi sesuatu dengan sang putri, Melki pun masuk ke dalam rumah dan mengecek keadaan putrinya.
Melki pun kaget bukan main ketika melihat sang istri sudah kejang-kejang dengan mulut dipenuhi busa di atas tempat tidur keluarga.
"Suaminya (Melki) masuk ke kamar lihat istrinya sudah kejang-kejang dengan mulut berbusa, dengan sang putri yang tengah menangis di depan sang ibu," tutur Kapolsek Malaka Barat, Iptu Pius Nahak di ruang kerjanya, Selasa (5/9/2017).
Korban akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Penyangga Perbatasan, Betun.
Motif bunuh diri Maria masih diselidiki oleh polisi.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Selasa (5/9/2017), dengan judul: Balita Ini Saksikan Ibunya Menenggak Pestisida