Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat Buddha Sukabumi Prihatin atas Krisis Kemanusiaan di Myanmar

Kompas.com - 04/09/2017, 18:08 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Majelis-majelis Agama Buddha di Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyatakan sikap keprihatinannya atas krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Rakhine, Myanmar.

Mereka juga mendesak pihak yang bertikai di Myanmar untuk menghentikan kebencian dan tindak kekerasan agar kerusakan tidak semakin parah.

Keprihatinan itu disampaikan dalam enambutir pernyataan sikap yang ditandatangani pimpinan dan pengurus lima Majelis Agama Buddha di aula Vihara Widhi Sakti, Jalan Pajagalan, Kecamatan Warudoyong, Senin (4/9/2017).

Hadir pada kesempatan itu, Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Muhammad Kusoy dan tokoh -tokoh agama Buddha.

"Mendesak pemerintah Myanmar untuk memberikan perlindungan, bantuan dan hak asasi dasar kepada masyarakat Rakhine," kata pimpinan Majelis Tridharma, Handi Suhendra saat membacakan pernyataan sikapnya.

Baca juga: Tokoh Agama Buddha Indonesia Serukan Bantuan untuk Rohingya

Handi menyatakan, krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine bukan konflik agama.

"Kejadian ini bukanlah konflik agama melainkan konflik sosial dan kemanusiaan," ujarnya.

Handi mengajak masyarakat menumbuhkan solidaritas kemanusiaan atas krisis Rakhine dengan mengedepankan sikap cinta kasih. Pasalnya, korban ataupun masyarakat yang terdampak adalah sama-sama manusia yang setara dan serasa di hadapan Tuhan.

"Mendesak pihak yang bertikai di Myanmar untuk menghentikan kebencian dan tindak kekerasan agar tidak semakin memperparah kerusakan yang diakibatkan," ucap dia.

Pihaknya juga menolak segala bentuk provokasi untuk memperluas dan membawa isu konflik dan krisis Rakhine ke Indonesia yang dapat menganggu kerukunan hidup umat beragama.

Majelis Buddha juga mengimbau masyarakat untuk dapat menyaring informasi yang beredar di media sosial dan tidak terprovokasi untuk menyebarkan kebencian.

"Kami sangat mengharapkan kepada cyber crime Polri dan BIN agar mendeteksi informasi yang berbentuk provokasi agar tidak tersebar ke masyarakat," katanya.

Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan sangat mendukung langkah-langkah yang diambil Presiden Joko Widodo dalam kasus Rohingya di Myanmar.

"Sesuai arahan Pak Presiden, bukan hanya kecam-mengecam namun melakukan aksi nyata," kata Muraz.

Baca juga: Peringati Asadha, Umat Buddha Gelar Prosesi Tipitaka Chanting di Candi Borobudur

Sebagai langkah nyata, dia mengimbau kepada masyarakat dapat menyumbang untuk Rohingya, Myanmar. Sumbangan bisa melalui pemerintah daerah yang selanjutnya akan diserahkan ke Kementerian Sosial dan Kementerian Luar Negeri.

"Masyarakat Rohingya sangat membutuhkan bantuan, saya mengimbau warga dapat ikut menyumbang," ajak Muraz.

Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com