Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bus di Kudus Diduga karena Rem Blong

Kompas.com - 01/09/2017, 07:16 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

KUDUS, KOMPAS.com - Bus PO Indonesia bernopol H 7519 UV yang terguling dan menghantam sejumlah kendaraan di lampu merah Proliman, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (31/8/2017) malam, disebut melaju dengan kecepatan tinggi.

Kanit Dikyasa Satuan Lantas Polres Kudus, Iptu Ngatmin mengatakan, bus PO Indonesia yang dikemudikan Ikhwan Mukminin (46) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Surabaya menuju Semarang.

Sesampainya di lokasi kejadian, bus oleng dan terguling ke sisi kanan hingga menghantam sejumlah pengendara yang tengah mengantre di lampu merah.

"Penumpang bus juga ada yang terluka. Kasus kecelakaan ini masih dalam penanganan kami," kata Ngatmin.

(baca: Bus Hantam Sejumlah Kendaraan di Kudus, 5 Tewas dan Puluhan Luka-luka)

Peristiwa terjadi sekitar pukul 18.35 WIB. Lima orang diketahui tewas di lokasi kejadian.

Adapun puluhan orang lain mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit setempat.

Berdasarkan data dari Satuan Lantas Polres Kudus, kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah:

1. Bus Po Indonesia bernopol H 7519 UV
2. Mitshubishi L300 bernopol K 1949 BN
3. Minibus Avanza bernopol H 9189 BF
4. Minibus Luxio bernopol H 9144 LR
5. Motor Mio bernopol K 2495 BR
6. Motor Supra bernopol K 5710 PK
7. Motor Beat bernopol K 2918 RR
8. Motor CB 150 R bernopol K 3449 PR
9. Motor Vario bernopol K 4972 QB
10. Motor Vario bernopol ?K 3290 HE
11. Motor Vixion bernopol K 4295 LM

Kapolres Kudus AKBP Agusman Gurning menjelaskan, kecelakaan diduga akibat rem blong bus PO Indonesia.

Bus berjalan dari arah utara ke selatan dengan kecepatan tinggi. Mendekati lokasi kejadian, bus kemudian terguling ke sisi kanan hingga menghajar sejumlah pengendara yang tengah mengantre di lampu merah.

Menurut Agusman, sopir bus PO Indonesia sudah diamankan. Polisi masih menyelidiki kasus ini.

"Dugaan sementara rem blong dialami bus Po indonesia. Meski demikian, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Agusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com