Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Jangan Campur Daging dengan Jeroan, Nanti Bisa Cepat Busuk”

Kompas.com - 31/08/2017, 20:11 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah yang jatuh pada Jumat (1/9/2017), sebuah panduan yang juga imbauan dikeluarkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lamongan, Jawa Timur.

Hal itu menyangkut perlakuan terhadap daging hewan kurban, supaya tetap terjaga kualitasnya dan tidak cepat membusuk usai proses penyembelihan.

“Jangan campur daging dengan jeroan, nanti bisa cepat busuk,” ujar Kepala DPKH Lamongan Sukriyah, Kamis (31/8/2017).

Sukriyah menambahkan, imbauan tata cara perlakuan daging kurban tersebut juga akan dilakukan oleh pihaknya kepada masyarakat, pada saat melakukan pengawasan penyembelihan hewan kurban.

Baca juga: Kurban Digital dan Tombo Ati

“Kalau bisa, sejak kambing atau sapi itu dipotong, penempatan daging dan jeroan sudah harus dipisah antara daging, jeroan merah, dan jeroan hijau. Untuk daging dan jeroan merah tidak perlu dicuci, sedangkan jeroan hijau seperti usus harus dicuci sampai bersih,” katanya.

Tidak hanya imbauan untuk memisahkan antara daging dan jeroan, namun pihak DPKH Lamongan juga mengimbau panitia penyembelihan hewan kurban agar bagian yang tidak terpakai, seperti darah dan kotoran hewan kurban, dikubur dalam tanah.

“Karena dengan mengubur dalam tanah, selain tidak mencemari lingkungan juga dapat mencegah timbulnya bakteri. Jadi jangan sampai sisa penyembelihan nanti malah dibuang ke sungai,” ucap Sukriyah.

DPKH Lamongan sendiri memastikan, stok hewan ternak di Lamongan untuk Idul Adha thaun ini sangat mencukupi. Menilik dari jumlah hewan kurban yang terdata selama 2016, total tercatat 22.762 ekor hewan kurban yang ada di Lamongan. Dengan rincian, sapi potong sebanyak 3.112 ekor, kambing 14.635 ekor, dan domba 5.015 ekor.

Namun jika dibanding dengan tahun sebelumnya, ada tren penurunan hewan kurban. Karena pada tahun 2014, jumlah hewan kurban yang dipotong sebanyak 28.432 ekor, dengan rincian 3.014 ekor sapi dan 25.418 ekor domba. Kemudian pada tahun 2015 menjadi 23.792 ekor, dengan rincian 3.248 ekor sapi, 1 ekor kerbau, 14.039 ekor kambing, dan 6.504 ekor domba.

“Guna memastikan kualitas hewan kurban yang bakal disembelih, kami juga sudah berkeliling ke-27 kecamatan yang ada di Lamongan mulai 29 Agustus kemarin. Ini untuk menjamin kualitas hewan kurban, agar sesuai dengan syarat dan ketentuan agama,” ucap dia.

Adapun hewan yang layak untuk menjadi kurban adalah, untuk sapi dan kerbau harus berkisar 22 bulan, sedangkan kambing dan domba antara 12 hingga 18 bulan.

Secara fisik, usia hewan kurban bisa dilihat melalui kondisi giginya. Apabila gigi susu telah tanggal dua di depan, itu menandakan hewan tersebut telah berumur sekitar 12 hingga 18 bulan, dan bila itu sapi maka bisa dipastikan berumur kurang dari 22 bulan.

Kompas TV Kenaikan harga hewan kurban terutama sapi di Pasar Patok, Lumajang, Jawa Timur, terjadi sejak sebulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com