Nunukan Perketat Pemeriksaan Sapi Kurban dari Gorontalo

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pasca serangan antraks terhadap sapi di Kabupaten Gorontalo dan Maros, Sulawesi Selatan, Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memperketat pemeriksaan sapi kurban yang masuk ke Nunukan.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan, Muhammad Cholid mengatakan, mayoritas sapi kurban di Kabupaten Nunukan didatangkan dari Kabupaten Gorontalo.

Meski demikian, dia memastikan bahwa sapi yang tiba di Nunukan telah menjalani masa karantina satu bulan dan terbebas dari penyait menular dan kuku.

“Mayoritas sapi di Nunukan memang diatangkan dari sana. Upaya kita memperketat pemeriksaan pasca ditemukan antraks di Maros dan Gorontalo,” ujarnya, Kamis (31/8/2017).

Baca juga: 3 Sapi Positif Antraks, 1 Desa di Maros Diisolasi

Sementara itu, Dokter Hewan Dinas Pertanian Peternakan dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan, drh Rendy mengatakan, selama masa karntina di bala karantina kota asal, sapi tersebut diperiksa secara fisik. Jika aman dari penyakit, maka sapi tersebut dikirim ke kota tujuan.

“Dan kemudian di daerah tujuan pihak karantina juga menginspeksi ulang,“ ujarnya.

Menurut Rendy, Dinas Pertanian, Peternakan dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan juga memperketat pemeriksan athem morthem terhadap sapi kurban. Hal ini untuk memastikan tidak ada sapi kurban yang terjangkit penyakit disembelih.

Dinas Pertanian Nunukan juga telah melarang masyarakat mengonsumsi beberapa bagian daging sapi seperti hati sapi untuk menghindari adanya penyakit cacing hati.

Baca juga: 25 Sapi Mati Mendadak di Gorontalo Positif Antraks

Menjelang lebaran Idul Adha, pengiriman sapi dari beberapa kota di Sulwesa Selatan diperkirakan lebih dari 500 ekor. Jumlah tersebut termasuk sapi yang dipasok ke Kota Tarakan dan transit di Kabupaten Nunukan.

Tahun 2017, diperkirakan lebih dari 300 ekor sapi akan disembelih dalam hari raya kurban besok di Kabupaten Nunukan.