Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X: Jangan Mencari Untung dengan Memeras Orang Lain!

Kompas.com - 30/08/2017, 17:33 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pelaku wisata diminta menjaga roh keistimewaan Provinsi DIY. Salah satu upayanya yakni dengan tetap menjaga kualitas dan pelayanan, sehingga tidak ada lagi cerita bahwa pelaku wisata mematok harga mahal untuk wisatawan.

Hal tersebut ditegaskan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika mengisi sambutan dalam acara penandatanganan prasasti flying fox 625 di lokasi wisata Green Village Desa Mertelu, Gedangsari, Rabu (30/8/2017).

Sultan mencontohkan penutupan rumah makan di lesehan Malioboro beberapa waktu lalu karena makanan dan minuman dijual dengan tidak wajar. Menurut dia, kebijakan penutupan dilakukan sebagai bentuk shock therapy bagi pedagang nakal sekaligus peringatan bagi pedagang lain agar tidak menaikkan harga seenaknya.

"PKL jualan di Malioboro naikkan harga seenaknya mosok nasi sepiring Rp 8.000, yang biasanya tidak sampai. Kemarin kami tangkap, dan tidak boleh jualan selama satu bulan di Malioboro, karena bagi saya hal seperti ini sangat merugikan dalam dunia pariwisata. Mereka (wisatawan) jadi korban pemerasan secara tidak langsung," katanya.

Baca juga: Sultan HB X Ditetapkan Kembali sebagai Gubernur DIY

Selain harga yang tak wajar, Sultan menyoroti harga parkir yang biasanya Rp 2.000 menjadi Rp 25.000. Hal ini merugikan wisata di Yoyakarta. "Bagi saya itu pemerasan tidak langsung, kami tidak bisa menoleransi seperti itu lagi," ucapnya.

Sultan HB X menyebutkan, Yogyakarta merupakan daerah istimewa. Bukan hanya daerahnya namun juga perilaku warganya. Bentuk konkrit itu seharusnya dapat ditonjolkan dalam kemampuan mengimplementasikan pendidikan karakter budi pekerti yang baik.

"Jangan mencari untung dengan memeras orang lain. Itu bukan karakter orang Jogja. Kami ingin Jogja istimewa. Manusianya pun melayani dengan jujur, dengan ramah dengan itikad baik. Bukan sebaliknya, malah merusak mental kita karena ingin kaya mendadak mengambil manfaat secara tidak langsung dengan menaikkan harga seenak sendiri," katanya.

Kompas TV Di wilayah Kesultanan Yogyakarta ada masjid yang dibangun di dalam lingkungan Keraton
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com