Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Berat Tergelincir di Tanjakan, Pasutri Tewas Tergilas

Kompas.com - 29/08/2017, 18:40 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Pasangan suami istriHairudin Rumbia (64) dan Wa Nona, warga Dusun Taeno, Desa Rumahtiga, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku, tewas tergilas alat berat jenis pneumatic roller di lokasi proyek perbaikan jalan di dusun tersebut, Selasa (29/8/2017) sore.

La Suha Rumbia, kakak kandung Hairudin mengaku, korban bersama istri dan anaknya Salmania Rumbia saat itu hendak pulang ke rumahnya di Dusun Taeno, namun saat melintas di lokasi kejadian musibah itu menimpa mereka.

“Adik saya itu baru habis kerja di Desa Poka lalu pulang bersama istri dan anaknya, tapi saat berada di lokasi kejadian mereka tertimpa musibah itu,” ujarnya kepada wartawan di rumah duka.

Dia mengaku pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan istrinya. Keluarga tidak menghendaki jenazah pasutri itu diotopsi. ”Kami ikhlas dengan kejadian ini, makanya tadi kami menolak jasad kedua korban diotopsi,” ujarnya.

Baca juga: Pulang Sekolah Pakai Motor, Seorang Siswa SMK Tewas Tergilas Truk

Pasangan suami istri itu tewas di lokasi kejadian setelah sepeda motor yang dikendarai Hairudin tergilas saat alat berat itu tergelincir dari tanjakan jalan di kawasan tersebut. Alat berat itu juga menghantam sebuah mobil Toyota Kijang.

Setelah kejadian itu jasad kedua pasutri ini lalu dibawa oleh warga setempat ke rumah duka untuk disemayamkan. Selain korban tewas, lima warga lainnya juga ikut terluka parah dalam insiden itu termasuk anak dari kedua korban.

Sementara Kapolsek Teluk Ambon, Iptu Megawati Marwanaya mengatakan,  lima korban luka dalam insiden itu saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon dan di RSUD Haulussy Kudamati Ambon.

“Untuk korban meninggal dunia itu ada dua dan korban luka itu ada lima orang dan saat ini mereka masih dirawat di rumah sakit,”katanya di Dusun Taeno.

Dia menyebutkan, sesuai keterangan yang didapat, mobil Kijang dan sepeda motor yang dikendarai Hairudin sebelumnya telah dilarang untuk melintas, namun karena memaksa petugas terpaksa mengizinkan.

“Jadi awalnya itu sudah dilarang cuma karena pengemudi roda empat ini memaksa ya mereka jalan dan saat itu alat berat itu tergelincir menimpa mereka,” katanya.

Kompas TV Alat Berat Dikerahkan Untuk Menarik Pesawat Sriwijaya Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com