Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bocah Tewas Diduga Keracunan Obat Kutu yang Dibeli Via "Online"

Kompas.com - 29/08/2017, 15:17 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Bibi korban, Tukirah (54), menuturkan bahwa kedua keponakannya yang meninggal setelah menggunakan obat kutu rambut sudah menggunakannya sejak lama. Menurut dia, obat kutu rambut tersebut dibeli melalui online dan tidak ada mereknya.

"Sebenarnya mereka sudah lama menggunakan obat itu (kutu rambut)," katanya ketika ditemui di Tegalombo RT 002/ RW 005, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jateng, Minggu (27/8/2017).

Seluruh anggota keluarga adiknya, lanjut Tukirah, menggunakan obat kutu rambut, termasuk satu keponakan dan istri adiknya yang masih dirawat di rumah sakit karena diduga keracunan obat tersebut.

Akhir Rustiyani (35) dan ketiga anaknya, Khamila (5), Qulan Shaqilla (9), dan Klarissa (12) diduga keracunan obat kutu.

Qoulan meninggal dunia pada Sabtu (26/8/2017), lalu sang adik Khamila meninggal pada Minggu pagi (27/8/2017). Sementara itu, sang ibu dan puteri sulungnya hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Pandanarang, Boyolali.

(Baca juga: Gunakan Pestisida untuk Basmi Kutu Rambut, 2 Anak di Boyolali Tewas)

Menurut dia, adik ipar dan anak-anaknya itu menggunakan obat kutu rambut pada Jumat (25/8/2017) mulai sekitar pukul 21.00 WIB.

"Biasanya itu tidak apa-apa. Kok Jumat malam jam 11 itu mereka mengeluh lemas, pusing dan mual," tuturnya.

Para korban pun langsung dibawa ke RS Umi Barokah hingga kemudian Qoulan dan dan Khamilla meninggal dunia.

"Sabtu (malam) Khamilla anak yang paling kecil juga meninggal dunia dan sudah dimakamkan tadi pagi," ungkap Tukirah.

Berita ini telah tayang di Tribunsolo.com, Minggu (27/8/2017), dengan judul: Obat Kutu yang Tewaskan Dua Bocah di Boyolali Dibeli Secara Online

 

 

Kompas TV Apa sebetulnya yang diungkap Marliem kepada media massa dan bagaimana kelanjutan penanganan kasus KTP elektronik yang merugikan negara triliunan rupiah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com