YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Papan baliho yang berlokasi tak jauh dari Tugu membuat takut warga. Papan baliho yang tepat berada di depan kantor Badan Kesbangpol DIY, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 5, Kota Yogyakarta, itu mulai terkelupas.
Pantauan Kompas.com, tinggi baliho itu sekitar 15 meter, sedangkan luasnya sekitar 8x4 meter. Kondisi papan baliho yang berbahan alumunium itu sudah tak lagi rata.
Rangka papan baliho itu sudah terlihat mulai mengarat. Di tengah papan terdapat ruang akibat alumunium yang menjadi permukaan papan mulai terkelupas.
Baca juga: Baliho Ucapan HUT Kemerdekaan RI Terbalik Jadi Viral di Medsos
Adapun sebagian alumunium yang terkelupas itu terlihat menggelayut. Sesekali, alumunium yang terkelupas itu bergoyang setelah terkena empasan angin.
Kondisi papan baliho itu membuat takut warga, terutama pejalan kaki, pengguna jalan, dan pegawai kantor Badan Kesbangpol DIY.
"Kalau kena angin kencang bahaya, bisa kecelakaan. Kalau kena mobil mendingan, kalau kena orang," Agil (21), sopir delman yang sedang mangkal di depan kantor Kesbangpol DIY, Selasa (29/8/2017).
Hal senada juga dikatakan Hartanadi (59), petugas keamanan kantor Badan Kesbangpol DIY. Ia menyebutkan bahwa kondisi papan baliho itu sering membuat takut pegawai kantor. Bukan tanpa sebab, posisi baliho itu berada di samping jalan masuk pegawai menuju kantor.
"Takut juga, karena yang keluar dan masuk ke kantor ini kan cuman lewat jalan ini," kata Hartanandi.
Dikatakan Hartanandi, baliho itu sudah mangkrak sejak dua tahun yang lalu. Selama itu, kata dia, baliho yang biasa dipakai iklan produk sabun dan lainnya itu tak lagi difungsikan kembali.
Menurutnya, rusaknya papan baliho itu mulai terjadi sebulan yang lalu.
"Awalnya kecil lubangnya, tapi sedikit demi sedikit mulai mengelupas seperti sekarang," ujar Hartanandi.
Baca juga: Dituduh Komunis, Baliho Organisasi Mantan Wali Kota Malang Diturunkan
Hartanandi mengatakan, banyak pegawai Badan Kesbangpol mengeluhkan kondisi papan baliho tersebut. Sebab, kata dia, papan baliho itu pernah ambruk ketika masih difungsikan seperti biasanya. Oleh karena itu, ia kerap mengimbau pejalan kaki yang melintas untuk berhati-hati.
"Kami sendiri tidak tahu pemiliknya siapa. Mungkin kalau kami tahu, sudah hubungi pemiliknya untuk segera diperbaiki. Soalnya selama mangkrak, belum pernah diperbaiki," ujar Hartanandi.