Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSHS: Balita Kembar Siam Asal Garut Tidak Bisa Dipisahkan

Kompas.com - 28/08/2017, 16:42 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kembali menerima pasien anak kembar siam dempet berusia 3 tahun 10 bulan atas nama Al Putri Anugrah (Putri) dan Al Putri Dewiningsih (Dewi).

Keduanya merupakan anak dari pasangan suami istri Iwan Kurniawan (39) Yani (30), warga Kampung Padasari, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.

Anak tersebut terlahir dengan kondisi dempet. Mereka memiliki dua kepala, dua badan, empat tangan, dan tiga kaki serta sejumlah organ vital yang menyatu. Dengan kondisi itu, sulit kemungkinan pemisahan badan dilakukan.

Namun, dari hasil indikasi medis, anak tersebut memiliki tiga kaki, di mana salah satu kaki sering dikeluhkan dan mengganggu mobilitas pasien. Karena itu, upaya pemotongan kaki akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup keduanya.

(Baca juga: Nasib Rabia dan Rukia, Bayi Kembar Siam Menyatu di Kepala...)

 

Sjarif Hidajat Effendi, ketua tim dokter RSHS yang menangani Putri dan Dewi mengatakan, pemotongan kaki akan dilakukan pekan depan. Saat ini Putri dan Dewi tengah menjalani perawatan intensif di ruang Kemuning RSHS Bandung.

"Anak sudah tumbuh besar, saat ini dirawat di ortopedi dengan masalah kaki tambahan yang akan dihilangkan karena dirasa mengganggu dan kadang kesakitan dan memang sebaiknya dihilangkan. Itu hal utama yang akan ditangani dalam waktu dekat ini," ujar Sjarif saat ditemui di RSHS Bandung, Senin (28/8/2017).

"Karena ada organ vital yang bersatu seperti hati, pembuluh darah, aliran saluran kencing yang saling bersinggungan satu sama lain, mereka tidak bisa dipisahkan karena banyak organ vital menyatu," tambahnya.

Sjarif menjelaskan, proses pemotongan kaki tersebut tak akan membutuhkan waktu lama karena termasuk dalam kategori operasi kecil. Namun, tim dokter tetap membutuhkan waktu lama untuk merehabilitasi kondisi psikologis anak tersebut.

"Operasi untuk mengambil tungkai itu operasi kecil. Yang jadi tanggung jawab kami mendukung rehabilitasi selanjutnya mereka harus bisa bergerak, beraktivitas, perlu satu tim yang melibatkan rehabilitasi kemudian psikologis agar dia tidak merasa berbeda, agar tidak ada trauma psikologis," tutupnya. 

Kompas TV Kondisi bayi kembar siam yang didiagnosa memiliki dua kepala, tiga tangan, dua kaki, berangsur membaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com