Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta Prihatin Sapi Kurban Dipasok dari Luar Daerah

Kompas.com - 28/08/2017, 10:14 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melakukan inspeksi mendadak ketersediaan dan kesehatan sapi kurban di Pasar Hewan, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Senin (28/8/2017) pagi.

Kedatangan bupati secara mendadak ini bikin kaget para pegawai dan pedagang. Mereka pun langsung mengerumuni kepala daerahnya tersebut.

"Saya datang ke sini melakukan pengecekan secara langsung stok dan kesehatan sapi kurban. Untuk Idul Adha, ketersediaan sapi di Purwakarta aman. Kesehatan hewannya pun sudah aman," jelas Dedi kepada wartawan di lokasi, Senin pagi.

Baca juga: Jelang Idhul Adha, Takmir Masjid Dilatih Cara Menyembelih Hewan Kurban

Namun, Dedi menyayangkan ketersediaan sapi di Purwakarta dan daerah Jabar lainnya yang masih didominasi oleh sapi luar daerah. Di daerahnya, ternak sapi akan terus ditingkatkan setelah sukses para peternak membudidayakan ternak domba asli daerah, yakni Garwa.

"Kalau sapi memang masih kurang, tapi di Purwakarta kalau jumlah domba sudah melebihi jumlah penduduk di sini. Jumlah domba di purwakarta sudah 1,5 juta ekor lebih besar dari jumlah penduduk yang hanya 900-an," tambahnya.

Menurut Dedi, beternak merupakan sebuah tradisi masyarakat Sunda selama ini. Adapun dalam pelaksanaannya tak bisa dipaksakan kepada para warganya yang tak biasa beternak. Namun beternak biasanya diwariskan secara turun-temurun kalau sesuai budaya Sunda. Dengan demikian, pendidikan beternak di wilayahnya diterapkan melalui sekolah peternakan sejak dini yang berada di teritorial pertanian.

"Kita sudah melakukan budaya peternakan sejak dini di sekolah-sekolah bagi para siswa. Tentunya dengan pelajaran modern memakai cara inseminasi buatan atau IB untuk beternak sapi. Tinggal nanti para peternak disuplai bibit-bibit unggul untuk diternakkan," kata dia.

Baca juga: Dilarang Jualan Hewan Kurban di Trotoar

Salah seorang peternak sekaligus penjual sapi, Muhidin (58), membenarkan masih banyaknya pasokan sapi di luar daerah. Menurut Muhidin, warga Jabar seharusnya malu dengan kondisi alam yang subur tetapi pasokan sapinya masih kurang.

"Iya, kita seharusnya berpikir keras, kita harusnya malu tanah di sini subur, tapi sapinya masih dipasok dari daerah selain Jawa Barat," katanya.

Kompas TV Kenaikan harga hewan kurban terutama sapi di Pasar Patok, Lumajang, Jawa Timur, terjadi sejak sebulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com