Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akun Twitter Dibajak, Seorang PNS di Bantul Terseret Kasus Saracen

Kompas.com - 28/08/2017, 07:56 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai negeri sipil berinisial RSH di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sempat berurusan dengan pihak kepolisian karena diduga terlibat jaringan saracen. Dia mengaku akun Twitter miliknya diretas orang lain.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, kasus ini bermula dari seorang PNS berinisial RSH memiliki akun Twitter, dan menjadi pengikut atau follower akun @mustofanahra.

Akun tersebut dituduh sebagai salah satu jaringan Saracen, dan sempat heboh di media sosial bahwa pemiliknya sudah ditangkap polisi.

Baca juga: Ganjar Menilai Kelompok Saracen Juga Menyebarkan Teror

Polisi memang mengonfirmasi RSH dan diketahui akun tersebut sudah berpindah tangan. RSH mengaku tak lagi menggunakan akun tersebut.

"Memang itu akun milik yang bersangkutan (RSH). Anggota kita sudah klarifikasi kepada yang bersangkutan," katanya saat dihubungi, Senin (28/8/2017).

Dijelaskan Anggaita, sekitar bulan Januari 2017 lalu, yang bersangkutan pernah dimintai KTP sebagai syarat menerima bantuan oleh akun yang mengatasnamakan mustofanahra tersebut.

Namun karena curiga, dan mengetahui akunnya dibajak, korban lantas mencoba memblokir akun tetapi tidak bisa, dan memberitahukan ke teman-temannya bahwa akun miliknya sudah berpindah tangan.

"Akun tersebut sudah tidak digunakan, dan yang bersangkutan juga sudah memberitahukan kepada teman-temannya," jelasnya.

Anggaito mengatakan, pihaknya tidak menahan ataupun memeriksa warga kecamatan Srandakan tersebut. Dia hanya dimintai keterangan terkait penggunaan akun media sosialnya.

"Dia juga korban, karena akunnya dibajak," ujarnya.

Baca juga: Menteri Kominfo Mengaku Sudah Lama Tahu soal Aktivitas Saracen

Menurut dia, pihaknya mempersilakan untuk melaporkan akun @mustofanara jika korban merasa dirugikan. Namun penangananya langsung oleh Mabes

Polri. "Seperti kasus First Travel itu yang menangani langsung Mabes Polri, yang di daerah menampung," katanya.

Kompas TV Menggunakan Sosial Media untuk Merajut Keberagaman (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com