Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengandung Bakteri Berbahaya, Benih Jagung Asal Thailand Dimusnahkan

Kompas.com - 24/08/2017, 17:08 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 30 kilogram benih jagung asal Thailand dimusnahkan dengan dibakar di halaman Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Kamis (24/8/2017).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, benih jagung itu positif terjangkit organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK)-A1, yakni bakteri Pseudomonas syringae pv syringae.

"Bakteri itu dianggap berbahaya dan langka di Indonesia, tidak dapat dibebaskan dengan cara perlakuan sehingga harus dimusnahkan," kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi, Kamis.

Baca juga: 1.000 Hektar Lahan Jagung dan 10 Mesin Traktor untuk Mantan Teroris

 

Benih jagung tersebut masuk melalui Bandara Internasional Juanda pada Juli 2017 melalui pengiriman kargo. Meski jumlahnya sedikit, namun beni itu berpotensi menjadi sumber penyakit dan menyebar ke areal tanaman.

"Apalagi kalau penyakit yang terbawa belum ada di Indonesia, bila terlanjur masuk akan sulit untuk dikendalikan," kata Musyaffak.

Selain benih jagung asal Thailand, ikut dimusnahkan pula komoditas pertanian yang tidak dilengkapi dengan dokumen karantina dan masuk melalui kargo serta kantor pos di Jatim sepanjang Oktober 2016-Juli 2017.

Baca juga: 1.000 Hektar Lahan Jagung dan 10 Mesin Traktor untuk Mantan Teroris

Komoditas itu didominasi oleh benih sayuran dan benih bunga serta buah yang berasal dari negara Asia dan Eropa, seperti 47 paket dari Bandara Internasional Juanda, 29 paket dari kantor pos Malang, 99 paket dari kantor pos Kediri, dan 59 paket dari kantor pos besar Jember.

Kompas TV Warga memperkirakan ada 5 ekor gajah yang memporak porandakan pondok dan kebun mereka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com