Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih Landa Empat Desa di Ponorogo

Kompas.com - 24/08/2017, 08:25 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Sebanyak empat desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Krisis terjadi setelah musim kemarau yang melanda sebulan terakhir ini. 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, 1.074 jiwa yang bermukim di empat desa itu mengandalkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo.

"Empat desa itu yakni Desa Duri di Kecamatan Slahung, Desa Suren di Kecamatan Mlarak, Desa Mrican di Kecamatan Jenangan, dan Desa Tulung di Kecamatan Sampung," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, Kamis (24/8/2017).

Untuk membantu penyediaan air bersih, dalam sepekan terakhir, pihaknya mengirimkan air bersih secara bergiliran. Jumlahnya, disesuaikan dengan kebutuhan.

(Baca juga: Kebun Raya Bisa Jadi Solusi Krisis Air Bersih karena...)

 

"Masing-masing desa dikirim dua kali dalam sepekan," ungkap Budiono.

Dalam sepekan, sambung dia, setiap desa mendapat delapan tangki atau sekitar 48.000 liter air bersih. Air yang dikirim hanya untuk kebutuhan air minum dan memasak.

Sementara untuk kebutuhan mandi dan mencuci pakaian, masyarakat menggunakan air yang tersisa di sungai desa setempat.

Mengenai dampak kekeringan di Ponorogo, Budiono menyampaikan krisis air bersih akan meluas dalam beberapa pekan mendatang jika hujan tak kunjung datang. Ia memprediksi, beberapa desa rawan krisis air bersih di Kecamatan Badegan, Jambon, dan Balong. 

Kompas TV Kekeringan sumber mata air dialami warga di Ponorogo, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com