Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Gunungsitoli Segel Kantor KPUD, 4 Komisioner Ikut Terkurung

Kompas.com - 23/08/2017, 13:32 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Gunungsitoli menyegel kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias. Pintu pagar kantor tersebut dirantai dan digembok. 

Ternyata di dalam kantor tersebut terdapat empat orang komisioner dan empat staf KPUD Nias. Mereka terkurung satu malam di dalam kantor KPUD Nias. 

Ketua KPUD Nias, Abineri Gulo mengatakan, akibat insiden ini pekerjaan penyelenggara Pemilu terganggu. Padahal tahapan Pilkada Sumatera Utara sudah dimulai.

Keinginan Pemkot Gunungsitoli untuk segera mengosongkan kantor ditolak KPUD dengan alasan bisa mengganggu persiapan penyelenggaraan Pilkada.

(Baca juga: KPUD Kota Bekasi Akan Sediakan Alat Bantu bagi Kaum Disabilitas)

 

"Pilgub sudah dimulai, masa kami disuruh mengosongkan kantor KPUD Nias. Apa ini bukan tindakan menghalangi penyelengaraan pemilu di Kabupaten Nias,” ungkap Ketua KPUD Nias, Abineri Gulo, Rabu (23/8/2017).

Apalagi ia bersama komisioner dan staf KPUD terkurung. "Satu malam kami harus bertahan tak ubahnya penjara kami di dalam kantor sendiri,” ujarnya.

Padahal dirinya juga sudah menjelaskan kepada Pemkot Gunungsitoli, terkait aset daerah yang diklaim milik Pemkot Gunungsitoli tersebut. Berdasarkan surat dari Kementerian Keuangan soal Aset Negara, kantor tersebut merupakan aset KPU.

"Jiwa dan psikologi kami tertekan dan kami minta penegak hukum kepada Kapolri melalui Kapolres Nias agar melindungi aset pusat dan tahapan penyelenggara pemilu di Kabupaten Nias,” tegasnya.

Sementara itu, Asisten I Pemkot Gunungsitoli, Kurnia Zebua mengatakan, aset tersebut milik Pemkot Gunungsitoli.

"Kami itu datang untuk menertibkan dan mengamankan aset milik Pemerintah Kota dan kami meminta kepada KPUD Nias untuk mengosongkan lahan dan gedung ini,” ungkap Kurnia, Rabu (23/8/2017).

Salah satu aset Pemerintah Kota Gunungsitoli adalah Kantor KPUD Nias, sesuai dengan perjanjian pinjam pakai yang sejak Januari lalu sudah disepakati bersama dengan KPUD Nias. 

Kompas TV Pendukung calon wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta, Imam Priyono dan Ahmad Fadhli menggelar unjuk rasa di kantor KPU Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com