Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Tunawicara Tewas di Puncak Gunung Lawu karena Hipotermia

Kompas.com - 22/08/2017, 23:13 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MAGETAN, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Sularno yang ditemukan tewas di puncak Gunung Lawu, Selasa (22/8/2017) malam.

Diduga pendaki tunawicara asal Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, itu meninggal lantaran terserang hipotermia.

"Tadi jenazah korban berhasil dievakuasi dari puncak dan tiba di pintu pendakian Cemorosewu Magetan malam. Usai tiba di Cemorosewu, jenazah diserahkan kepada tim DVI Polres Magetan untuk divisum. Diduga pendaki asal Jawa Tengah itu meninggal karena terserang hipotermia " ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, Selasa ( 22/8/2017) malam.

Baca juga: Seorang Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Lawu

Ferry mengatakan, evakuasi jenazah korban melibatkan satu tim terdiri anggota BPBD Magetan, Paguyuban Giri Lawu Jatim, Anak Gunung Lawu, Sabhara Polres Magetan dan Basarnas Pos SAR Trenggalek.

Hasil pemeriksaan visum tim DVI Polres Magetan, kata Fery, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga sudah meninggal 12 jam lalu saat ditemukan pendaki.

Setelah diotopsi, lanjut Fery, jenazah diserahkan kepada keluarga korban.

"Tadi jenazahnya diserahkan kepada keluarga dan dibawa menggunakan ambulans menuju Karanganyar," kata Fery.

Baca juga: Pendaki Penyandang Tunarungu Ditemukan Meninggal di Puncak Gunung Lawu

Sebelum ditemukan meninggal, korban sudah meminta izin keluarga selama tujuh hari mendaki di Gunung Lawu. Korban sendiri sudah sering mendaki Gunung Lawu.

"Korban merupakan tunawicara dan memiliki ciri khusus lain seperti rambut panjang serta kaki sebelah kanan cidera," kata Fery.

Kompas TV Pendaki Cilik Taklukan Puncak Carstenz
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com