Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buni Yani: Tak Ada Orang yang Benci Ahok Didasarkan pada "Postingan" Saya

Kompas.com - 22/08/2017, 20:42 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Terdakwa pelanggaran UU ITE Buni Yani menyebut jika unggahan Facebook-nya yang berisi penggalan pidato mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pulau Seribu bukan tak menjadi bahan pemicu masyarakat melakukan aksi demonstrasi terhadap Ahok.

"Tidak ada orang yang benci kepada Ahok didasarkan pada postingan saya. Justru jauh sebelum itu sudah banyak aksi-aksi orang yang sudah membenci Ahok. Satu karena dia menggusur, kedua karena mulutnya yang kotor, ketiga karena kebijakan macam-macam itu," tutur Buni Yani usai menjalani sidang kesepuluh di di gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Selasa (21/8/2017).

"Jadi ketika saya posting pada tanggal 6 Oktober 2016 umumnya sudah banyak orang yang benci dengan berbagai macam alasan," tambahnya.

Baca juga: Ahmad Dhani: Yang Teriakkan Ada Pelanggar Hukum Kok Malah Ditangkap...

Menyikapi pernyataan ketiga saksi yang dihadirkan pihaknya, dia berharap hal tersebut dapat meringankan dakwaan.  Menurut Buni, dari keterangan saksi tidak ada bukti kuat yang menunjukkan adanya unsur ujaran kebencian dalam unggahannya.

"Mudah-mudahan meringankan. Ini semakin memperlihatkan tuduhan-tuduhan jaksa ini tidak berdasar, sangat tidak ada dasarnya. Bahwa soal pasal 32 saya tidak terbukti di dalam penggalian fakta melalui kesaksian. Apalagi pasal 28 ayat 2 ini lebih-lebih lagi," katanya.

"Jadi kalau Jaksa menuduh saya gara-gara itu, itu tuduhan yang sangat tidak berdasar sangat tidak adil," tambah dia.

Baca juga: Saksi Meringankan: Kami Tidak Menggunakan Video yang Diungga Buni Yani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com