Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong di Sulawesi Barat Catut Nama Presiden Soekarno

Kompas.com - 21/08/2017, 11:04 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU UTARA, KOMPAS.com - Penipuan berkedok investasi berupa pelunasan utang di Mamuju Utara mencatut nama mantan Presiden Soekarno dan Bank Mandiri.

Perusahaan investasi tersebut bernama Un Siwwindo. Perusahaan ini meyakinkan masyarakat untuk menjadi nasabah Un Swissindo dengan membayar biaya administrasi hingga Rp 150.000 per nasabah. 

Setelah menjadi nasabah, warga yang memiliki utang di Bank Mandiri dijanjikan akan lunas. Sebab, Bank Mandiri akan membayarkan utang-utang tersebut.

Adapun dana yang digunakan untuk membayar utang adalah harta kekayaan mantan Presiden Soekarno yang akan disumbangkan secara sosial kepada masyarakat Indonesia. Namun hingga tanggal yang dijanjikan, pelunasan utang tak terbukti. 

(Baca juga: Merasa Diuber Korban, Pelaku Investasi Bodong Menyerahkan Diri)

Area Transaction Funding Manager Mandiri Area Palu dan Sulbar, Tono Subagyo membantah ikut terlibat dalam investasi pelunasan utang tersebut. Un Swissindo hanya mencatut nama Bank Mandiri dan mantan Presiden Soekarno. 

“Managmen Bank Mandiri menegaskan tidak pernah terlibat dalam investasi lunas utang seperti isu yang beredar,” tutur Tono.

Wakapolres Mamuju Utara, Kompol Mihardi menyatakan, hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan dari masyarakat yang dirugikan terkait dengan aktivitas Un Swissindo terkait iming-iming pelunasan utang tersebut.

Namun ia mengimbau warga agar tetap waspada dan melaporkan aktivitas Un Swissindo yang diduga sebagai bentuk penipuan berkedok investasi pelunasan utang.

(Baca juga: Tips Mudah Bedakan Investasi Bodong atau Tidak)

 

Dari informasi, Un Swissindo menjanjikan pelunasan utang di Bank Mandiri 18 Agustus 2017.

Namun karena hingga tanggal yang dijanjikan utang tak juga lunas, polisi dan Bank Mandiri mengantisipasi kemungkinan membludaknya nasabah yang diduga korban penipuan berkedok investasi lunas utang. 

Kompas TV Dana First Travel Hilang Akibat Investasi Bodong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com