GROBOGAN, KOMPAS.com - Kabar gembira datang untuk para pemilik sapi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Mulai pekan ini hingga akhir tahun nanti digulirkan program inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik gratis. Dengan kata lain, masyarakat yang menginginkan pelayanan IB oleh petugas, tidak akan dipungut biaya.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Makassar Siapkan 10.000 Sapi Kurban
Sebelumnya, penggunaan jasa kawin suntik dikenai biaya sekitar Rp 50.000 untuk sekali suntikan.
"Saat ini lagi ada program pelayanan IB gratis dari pemerintah. Untuk warga pemilik sapi betina, harap manfaatkan kesempatan IB gratis ini," jelas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Riyanto, Sabtu (19/8/2017).
Menurut Riyanto, pelayanan IB gratis itu diwujudkan untuk mendukung program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan jumlah populasi sapi.
"Adapun sasaran jangka panjangnya adalah untuk mendukung target swasembada daging," ujarnya.
Dalam program tersebut, sambung Riyanto, ditargetkan ada sekitar 80.000 ekor sapi betina yang terjangkau pelayanan IB gratis. Dari jumlah sapi yang dikawin suntik dengan bibit unggul tersebut diharapkan tingkat keberhasilannya berkisar 73 persen, atau hampir 60.000 ekor sapi bunting.
"Dalam pelayanan IB diterjunkan 43 orang petugas inseminator dan 9 inseminator pembantu. Mereka tersebar di 34 wilayah kerja," jelasnya.
Riyanto menambahkan, selain pelayanan IB, dalam Upsus Siwab ada progam penanganan gangguan reproduksi terhadap sapi betina. Terutama, untuk sapi yang dikategorikan majer atau mandul. Penanganannya akan dilakukan dengan pemberian hormon khusus dan pakan berkualitas berupa konsentrat.
Baca juga: Jual Daging Sapi Hasil Curian, 2 Warga Sumba Barat Ditangkap Polisi
Setelah sapi majer ini sehat, nantinya akan diberikan pelayanan IB ketika masa birahi.
"Apabila usai ikut IB belum juga bunting maka pada masa birahi, selanjutnya akan dikawin suntik ulang. Kalau sampai beberapa kali gagal bunting, maka sapi tersebut baru dilabeli majer dan selanjutnya bisa diafkir atau dipotong untuk dijual dagingnya," pungkas Riyanto.