Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Golkar Usung Jokowi di Pilpres 2019

Kompas.com - 18/08/2017, 22:04 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Partai Golongan Karya (Golkar) memastikan langkah mengusung Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Keputusan tersebut keluar setelah Golkar menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan, sebagai partai pendukung pemerintah, Golkar harus ikut mensukseskan program kerja pemerintah saat ini.

Caranya, dengan mensosialisasikan keberhasilan program kerja Jokowi ke masyarakat terutama dalam mengawal kebijakan strategis pemerintahan.

"Ini sangat tepat apabila Golkar menggunakan kesempatan ini untuk mengenalkan program pemerintah ke masyarakat. Terutama yang pro-rakyat seperti program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan program reformasi agraria serta sertifikasi lahan untuk rakyat miskin," ucap Setya, dalam rapat DPP Partai Golkar, di Bogor, Jumat (18/8/2017).

(Baca juga: RAPBN 2018, Pertaruhan Jokowi Menuju Pilpres 2019)

 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham menuturkan, keberadaan Partai Golkar dalam koalisi bersama Partai PDI Perjuangan menjamin suara Jokowi dalam Pilpres semakin kuat.

Idrus menyebut, secara otomatis apa yang ditetapkan DPP Golkar akan ditindaklanjuti kader-kader partai berlambang pohon beringin itu di daerah.

"Itu (dukung Jokowi) sudah tertuang dalam Munas. Saat ini, kita konsentrasi untuk memenangkan Jokowi dalam Pilres 2019," tutur Idrus.

Dengan bergabungnya Golkar, Idrus memastikan, suara Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang di atas 65 persen. Ia juga berbicara soal strategi lain Golkar untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi.

(Baca juga: Golkar Kena Penyakit Kronis, tapi Pengurus Merasa Tidak Ada Apa-apa)

Kata Idrus, Golkar akan terus membantu mempercepat program-program Jokowi-JK. Strateginya, dengan mengkapilitasi program pembangunan yang ada.

"Dalam kerangka itu, Golkar harus berada di depan untuk memberikan pikiran-pikiran yang jelas dan konsisten. Partai Golkar sesuai dengan karakternya, yaitu kekuatannya ada pada sistem, bukan pada orang, karena itu branding program," pungkasnya. 

Kompas TV Ketuanya dijadikan tersangka oleh KPK, Partai Golongan Karya pun bereaksi. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com