Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanyakan Voucer UNSwissindo, Puluhan Warga Datangi Bank Mandiri

Kompas.com - 18/08/2017, 14:07 WIB
Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com - Puluhan warga Demak mendatangi halaman Bank Mandiri di Jalan Sultan Fatah, Demak, untuk menanyakan kepastian surat kuasa M1 yang dikeluarkan oleh pihak yang menamakan diri United Nations Swissindo World Trust International Orbit, Jumat (18/8/2017).

Ageng Siti Masruroh (40), warga Desa Daleman, RT 2 RW 1, Kecamatan Sayung, Demak, menyatakan bahwa ia beserta puluhan warga Demak datang ke Bank Mandiri untuk mempertanyakan legalitas voucer M1 yang diklaim dapat ditukar senilai 1.200 dollar AS dan dikenakan pajak 2 persen.

"Kami cuma datang mengajukan tuntutan terhadap Bank Mandiri untuk memberi keterangan yang jelas tentang ada atau tidaknya kerja sama dengan UNSwissindo terkait voucer M1," ujar Ageng berapi api.

Baca juga: Merasa Diuber Korban, Pelaku Investasi Bodong Menyerahkan Diri

Warga lainnya, Mufid (42), asal Karanganyar, Demak, juga menyatakan bahwa ia bersama puluhan warga datang karena tergiur oleh selebaran yang dikeluarkan oleh UNSwissindo.

"Di selebaran itu mencantumkan bahwa mulai 17 Agustus 2017 semua pemilik e-KTP sebagai voucer M1 berhak dan wajib registrasi atau mencairkan dana di PT Bank Mandiri," ungkap Mufid.

"Katanya ini program bank dunia, ada kucuran dana ke masyarakat. Instruksi dari pusat, UNSwissindo kerja sama dengan Bank Mandiri," lanjut Mufid.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, pihak Bank Mandiri tidak ada yang keluar untuk menyambut warga yang menuntut penjelasan voucer M1 tersebut. Hanya nampak puluhan petugas Polres Demak yang siaga di depan pintu masuk bank.

Kepala Bagian Operasional Polres Demak, Kompol Sutomo, saat ditemui di lokasi mengatakan, terkait personal Bank Mandiri yang tidak keluar untuk menemui masyarakat penuntut karena sudah ada instruksi dari Bank Mandiri pusat.

"Sudah ada pengumuman tertulis bahwa pihak Bank Mandiri tidak ada kerja sama dengan UNSwissindo terkait voucer M1," terang Sutomo.

Baca juga: Berawal dari Facebook, Fitri dan Novi Jadi Korban Investasi Bodong

Saat ini, pihak kepolisian sedang mengusut kasus tersebut.

"Warga berhak memberikan laporan atau keterangan terkait voucer M1 ini di polsek terdekat," pungkasnya.

Kompas TV Dana First Travel Hilang Akibat Investasi Bodong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com