Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Cinta Damai dalam Toleransi dari Medan untuk Bangsa Indonesia

Kompas.com - 17/08/2017, 16:35 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

Ratusan peserta upacara dari beragam suku dan agama datang sejak pagi, sebagian mengenakan identitas kesukuan dan agama mereka.

Aliansi Sumut Bersatu (ASB) datang bersama komunitas Parmalim, Ahmadiyah, dan Ugamo Bangso Batak.

Direktur ASB, Ferry Wira Padang mengatakan, pluraliame adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harusnya menjadi kebanggaan untuk selalu dijaga dan dirawat. Banyak persoalan saat ini yang hanya karena hal kecil jadi merusak nilai-nilai agama, persatuan, persaudaraan dan kebangsaan.

"Sementara hal-hal penting yang ada di sekitar kita seperti hak kaum marjinal yang terus terpinggirkan, hak kaum miskin yang semakin dirampas, hilangnya harapan dan kehidupan akibat tindakan salah kaprah, sewenang-wenang, tidak pernah diselesaikan tuntas."

"72 tahun itu sudah sepuh, kita harusnya banyak-banyak intropeksi diri," kata Wira.

Untuk itu, selesai upacara kebangsaan, dia mengajak 30 kaum muda untuk menapak tilas perjalanan para pendiri bangsa dan pejuang kemerdekaan di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.

"Harapannya, dengan menyusuri kembali jejak mereka dan menjiwai apa yang sudah mereka lakukan terhadapa bangsa ini, menjadi tamparan buat kita untuk menjadi lebih baik, berguna, mandiri, dan berjiwa pancasila," ujarnya.

Upacara ini dipimpin Pastor Yosafat Ivo Sinaga OFM CAP, dengan inspektur upacara Zuidersie Sitohang. Paduan suara Ave Verum di-dirigen-i Ardi Agustinus Barasa.

Yang unik adalah pembaca UUD 1945 oleh Averiana Barus. Perempuan cantik ini dikenal sebagai artis Karo dan disainer muda Kota Medan.

Pengibar bendera dilakukan Pramuka dari Sekretariat Kwartir Cabang Kota Medan. Muhammad Doni, Said dan Melva mengaku bangga dapat terlibat dalam upacara ini. Sebagai generasi muda mereka mengajak para pemuda untuk menjadi penggerak perubahan, penjaga kebhinekaan dan pemersatu bangsa.

"Kami Pramuka diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Menjaga persatuan bangsa dengan toleransi. Tidak ada perbedaan apapun sama kami. Ayo kaum muda, bersatulah, jaga bangsa ini. Singkirkan semua perbedaan," kata Doni.

Sebelum upacara selesai, para peserta upacara mengikuti "Janji Kami Indonesia" yang dibacakan Doni. Mereka berjanji akan selalu menghargai perbedaan demi perdamaian di Indonesia. Selalu berpandangan jernih di segala hal demi persatuan Indonesia dan selalu melihat harapan di segala tantangan demi masa depan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com