Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Mengibarkan Merah Putih di Samudera Hindia

Kompas.com - 17/08/2017, 14:09 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ribuan orang mulai dari warga setempat, tim SAR, hingga wisatawan mengikuti upacara peringatan HUT ke-72 RI  di Samudera Hindia, sekitar Pantai Baron, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta Kamis (17/8/2017).

Meski gelombang cukup tinggi namun sebagian besar peserta berenang hingga sejauh 500 meter untuk mengibarkan bendera.

Dari pantauan, setelah mendengarkan detik-detik proklamasi sekitar pukul 10.10 WIB, para  peserta mengikuti pengibaran bendera.

Sebanyak tiga orang dari SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul sebagai petugas pembawa bendera merah putih mulai berenang menembus ombak yang cukup tinggi. Sementara peserta lainnya mengikuti dari belakang.

Menggunakan pelampung, mereka menerjang gelombang yang tingginya mencapai 11 feet. Tampak para peserta upacara terombang-ambing. Sebagian kecil terbawa gelombang ke pinggir pantai, sehingga mereka harus kembali berenang ke lokasi pengibaran bendera. Sementara 3 petugas pembawa bendera bisa menembus ombak.

Saat pengibaran, para peserta di tengah laut, menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan belasan perahu dan jetsky disiapkan di sekitar lokasi pengibaran bendera.

Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Marjono mengatakan, upacara diikuti sekitar 3.000 orang yang berasal dari masyarakat sekitar Baron, SAR Bantul dan Gunungkidul, hingga komunitas. "Total ada 3.000 peserta, dan hari ini antusiasnya cukup luar biasa. Dilaksanakan yang ke 5," katanya ditemui seusai upacara.

Dia menyebutkan, pengibaran bendera dilakukan di tengah laut karena ingin mengajak para wisatawan dan masyarakat untuk menghargai jasa pahlawan yang rela gugur dalam merebut kemerdekaan.

"Pahlawan yang telah gugur perjuangannya luar biasa. Ini belum ada apa-apanya dibanding saat perjuangan dahulu. Sebab, banyak relawan yang tak mampu menerobos ombak karena tidak mengetahui karakter ombak, yang sudah mengetahui bisa sampai ke lokasi," ucapnya.

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dwi Warna Widi Nugraha yang juga sebagai inspektur upacara, mengatakan, upacara dengan latar belakang laut agar masyarakat sadar untuk mencintai laut.

"Sebagai negara maritim kita harus mencintai laut," ujarnya.

Baca juga: Khidmatnya Upacara Peringatan HUT RI di Kampung Adat Wae Rebo...

Sebelum Pengibaran Peserta Melaksanakan Upacara di Sekitar Pantai BaronKOMPAS.com/Markus Yuwono Sebelum Pengibaran Peserta Melaksanakan Upacara di Sekitar Pantai Baron
Salah seorang peserta asal Gunungkidul Beti Rahmawati mengaku baru pertama kali mengikuti upacara di tengah laut, dan harus berenang. Ganasnya gelombang membuat dirinya gagal sampai ke sekitar lokasi pengibaran bendera.

"Saya baru pertama kali ikut upacara di sini, bangga sekali meski tidak sampai ke lokasi pengibaran. Gelombangnya sulit ditembus," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan mengikuti upacara ini, masyaralt diharapkan bisa menjaga laut. "Laut merupakan halaman, sehingga harus dijaga, jangan sampai buang sampah sembarangan," ucapnya.

Peserta lainnya, Rika Krunia, mahasiswi asal Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengaku sampai ke lokasi, meski perjuangan dilakukan cukup berat. Menggunakan pakaian selam dan snorkel, dirinya mampu menembus gelombang.

"Baru pertama ikut ternyata seru sekali," ujar qanita asal Kota Yogyakarta ini.

Salah seorang wisatawan asal kota Wonosari, Erwin mengaku hampir setiap tahun melihat upacara di pantai Baron. Dia ingin melihat keseruan dan kegigihan para peserta berenang, sekaligus berwisata.

"Melihat upacara di sini cukup menarik, karena para pesertanya harus berenang," ucapnya.

Kompas TV Ketua MPR Membacakan Teks Proklamasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com