Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Ridwan Kamil Lomba Makan Kerupuk di Pecinan Bandung

Kompas.com - 17/08/2017, 13:31 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Alunan musik karawitan melantun halus dari atas sebuah mobil bak terbuka. Alat musik bonang, saron, gendang, dan gong saling bersahutan membuat harmonisiasi laras salendro dan pelog mengiringi dua penari kuda lumping. Sementara itu, tambur dan kolenang menggema. Sejumlah orang mengenakan kostum barongsai tampak aktif berjingkrak-jingkrak.

Begitulah sepenggal kemeriahan yang tampak di kawasan Cibadak, Astana Anyar, Kota Bandung dalam memperingati HUT Ke-72 RI, Kamis (17/8/2017).

Kolaborasi dua kebudayaan memang kental dalam perayaan itu. Sebab, kawasan Cibadak memang dikenal sebagai wilayah dengan penduduk etnis Tionghoa terbanyak di Kota Kembang.

Keharmonisan masyarakat di Cibadak memang selalu mendapat perhatian khus. Perayaan hari kemerdekaan di Cibadak tahun ini memang lebih meriah dari biasanya. Sebab, rangkaian acara akan dibuka langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Saban tahun, pria yang akrab disapa Emil itu selalu membaur bersama warga Bandung untuk larut dalam rangkaian peringatan hari kemerdekaan. Terik matahari telah sejajar dengan ubun-ubun.

Baca juga: Sering Dicurhati Kiai, Emil Ingin Buat Perda Dana Pesantren di Jabar

Tak berselang lama, sang Wali Kota pun hadir di lokasi acara. Ia turun dari mobil dinas berwarna hitam dengan ditemani sang istri Atalia Praratya. Emil tampak mengenakan busana santai dengan paduan kaos biru dibalut rompi cokelat dan celana cokelat serta topi koboy. Sementara sang istri tampil dengan pakaian berwarna merah menyala.

Masyarakat yang mayoritas remaja dan ibu-ibu antusias melihat kedatangan Emil. Mereka pun tidak menyia-nyiakan momentum langka itu. Warga mengabadikan Emil dengan kamera ponsel.

"Atas nama Pemerintah Kota Bandung mengucapkan kepada warga di Kelurahan Cibadak Astana Anyar Dirgahayu Republik Indonesia ke-72," ujar Emil dengan pengeras suara.

"Di kemerdekaan ini kita ingat kita merdeka dengan darah dan air mata. banyak orang (pahlawa) berkorban nyawa. Oleh karena itu tugas kita kalau dulu kita dimerdekakan, hari ini kita bikin bangsa ini luar biasa. Orang tua kita membuat bangsa ini Merdeka, generasi kita membuat bangsa ini luar biasa," tambah Emil.

Emil pun tak lupa mengingatkan warganya agar tidak alergi untuk membantu program-program pemerintah. Ia meminta agar seluruh warga Bandung mau sama-sama turun tangan mencari solusi.

"Jadilah warga Bandung yang banyak karyanya, jangan omong doang. Jadilah warga yang turun tangan, ikut bebersih kotanya. Jangan jadi warga yang lepas tangan. jadilah warga Bandung yang mencari solusi dari masalah bukan hanya memaki-maki," ucap Emil.

Usai berorasi, Emil langsung mengajak aparat kewilayahan untuk berlomba makan kerupuk berpasangan dengan istri. Tanpa canggung Emil dan Atalia melahap kerupuk putih yang menggantung dalam seutas tali.

"Sambil berpegangan tangan ya, biar romantis," kata Emil disambut teriakan dan tepuk tangan warga yang menonton.

Baca juga: Ridwan Kamil: Generasi Muda, Jadikan Indonesia Bangsa Luar Biasa

Kehadiran Emil di Cibadak memang tidak berlangsung lama. Seusai mengikuti perlombaan, Emil kembali bergegas untuk menghadiri kegiatan dinas lainnya. Namun ia berjanji akan datang lagi untuk meresmikan gapura dan pecinan.

"Mohon maaf saya harus kembali keliling. Semoga karnavalnya lancar. Hari Minggu kita peresmian gapura dan Chinatown mudah-mudahan meramaikan sehingga kawasan ini menjadi kawasan pariwisata nomor satu di Kota Bandung," kata dia.

Kompas TV Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapi santai soal koalisi PDI Perjuangan dan Golkar yang tidak mengusung dirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com