Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Angkutan Online di Cirebon, Sopir Angkot Turunkan Penumpang

Kompas.com - 15/08/2017, 10:18 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Sejumlah awak angkutan umum di Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menggelar aksi mogok massal, Selasa (15/8/2017). Mereka memprotes adanya transportasi online yang dinilai merugikan pendapatan angkutan umum, becak, dan juga ojek konvensional.

Sejumlah sopir angkutan umum GP (Gunung Sari – Plered) memberhentikan paksa angkutan sejenis lainnya di Jalur Utama Pantura Weru. Mereka langsung menurunkan paksa seluruh penumpang yang hendak menuju Kota Cirebon.

Para sopir angkutan ini terus memberhentikan sejumlah angkutan lainnya yang sedang melintas. Para penumpang yang terdiri dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, para pekerja, dan masyarakat umum lainnya, terpaksa harus turun.

Mereka langsung menaiki sejumlah armada Polres Cirebon yang sudah disediakan. Bahkan, mereka berebut tumpangan karena khawatir tidak dapat menuju sekolah, kantor, atau tempat tujuan masing-masing.

Baca juga: Alasan Pemkot Magelang Tak Beri Rekomendasi Ojek Online

Ratih siswi SMA di salah satu Kota Cirebon terpaksa berebut menaiki mobil polisi setelah diturunkan dari angkutan umum. Meski sudah terlambat, dia khawatir tidak dapat ke sekolah.

“Tidak tahu, tiba-tiba diberhentikan dan disuruh turun. Katanya naik mobil polisi, jadi saya berebut, daripada tidak dapat tumpangan. Apalagi sekarang sudah siang,” keluhnya.

Kepolisian Cirebon menerjunkan sebanyak 2 unit bus polres, 2 truk dalmas, 5 sedan, 10 minibus, dan sejumlah mobil dari beberapa Polsek juga diturunkan untuk membantu mengangkut penumpang.

Kasat Lantas Polres Cirebon, AKP Troy mengatakan, dirinya mendapat informasi bahwa hari ini seluruh angkutan umum mogok massal.

“Kami membantu warga yang tidak mendapatkan tumpangan. Kapolres juga sudah mengerahkan seluruh armada untuk membantu para warga,” kata Troy.

Sementara itu, Masnadi, Ketua Koordinator Angkutan Umum GP, menegaskan kehadiran transportasi online menurunkan pendapatan para sopir. Bahkan tidak sedikit sopir yang harus nunggak setoran setiap bulannya.

“Kami sudah rapat lebih dari tiga kali untuk membahas transportasi online, tapi sampai saat ini belum ada keputusan. Hari ini seluruh angkutan umum mogok massal di kantor organda, DPRD, dan sejumlah titik lainnya,” katanya.

Pihaknya menuntut pemerintah agar transortasi online dihapuskan di Kota dan Kabupaten Cirebon.

Kompas TV Hindari Kemacetan dengan Pesan Helikopter "Online"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com