Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: Pekerja jangan Anggap Pengusaha sebagai Musuh

Kompas.com - 10/08/2017, 15:39 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan, dialog sosial bisa menjadi kunci penyelesaian masalah yang melibatkan pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Dialog sosial juga mencegah terjadinya prasangka yang bisa mengganggu stabilitas negara.

"Pekerja jangan anggap pengusaha atau pemerintah sebagai musuh. Lalu mempersiapkan diri untuk (aksi) serikat. Ini cara berpikir zaman batu," kata Hanif saat menjadi narasumber dalam dialog bertajuk "Menciptakan hubungan industrial yang harmonis" di Graha Timah Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (10/8/2017).

Melalui dialog sosial sebut Hanif, bisa dicarikan solusi sekaligus adanya keterbukaan informasi antara pihak terkait. Komunikasi yang efektif bisa mencegah aksi kerusuhan dan pengerahan pasukan keamanan yang menghabiskan biaya banyak.

"Kalau sudah stabil, kita bisa bekerja dengan baik. Ini akan mendatangkan kesejahteraan," ujarnya.

Baca juga: Rini Soemarno Bingung Gaji Pekerja JICT Tinggi tapi Masih Demo

Menaker juga mengingatkan pesatnya perkembangan teknologi yang akan menjadi perhatian investasi masa depan. Teknologi juga akan meningkatkan produksi sekaligus muncul pergeseran fungsi tenaga kerja.

"Dulu ada pekerja kantor pos. Sekarang ada peralihan seiring berkembangnya media sosial yang bisa diakses dengan mudah melalui telepon pintar," ucapnya.

Di sisi lain Hanif berharap angkatan kerja bisa meningkatkan kompetensi dan penguasaan teknologi. Dia menilai Isu-isu terkait outsourcing dan upah sudah ketinggalan zaman.

"Jangan kembali ke zaman batu. Ini sudah ada mobil listrik dan banyak lagi yang akan muncul," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Menaker juga mengingatkan pengguna media sosial untuk bijak dan tidak menghabiskan waktu untuk hal yang mubazir.

Kompas TV Malaysia Razia Ribuan Pekerja Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com