Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kambing Dimangsa Anjing Liar, Warga di Gunungkidul Resah

Kompas.com - 09/08/2017, 10:48 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul, Yogyakarta, resah dengan kemunculan anjing liar yang memangsa ternak warga.

Kepala Desa Purwodadi, Sucipto mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya lima kambing milik warga di Dusun Sureng sekitar Pantai Siung dan Pantai Ngondo, mati diduga akibat dimangsa anjing liar.

"Tidak dimakan sampai habis, hanya sebagian tubuh ternak," katanya saat dihubungi, Rabu (9/8/2017).

Baca juga: Dinas Peternakan Akan Musnahkan Anjing Liar di Rejanglebong

Dia menduga ternak warga dimakan kawanan anjing liar yang selama ini mendiami sejumlah goa di perbukitan. Mereka masuk ke peternakan warga karena sudah tak ada hewan yang bisa dimangsa di perbukitan.

Apalagi, kandang ternak milik warga berada jauh dari permukiman. Warga biasanya membangun kandang yang dekat dengan sumber pakan, yakni ladang.

Untuk mengantisipasi serangan susulan, masyarakat melakukan ronda malam, dan membunyikan suara untuk mencegah serangan hewan liar tersebut. Namun demikian, sampai saat ini belum ada satupun hewan liar tertangkap.

"Jika ada anjing liar langsung dibunuh saja, karena meresahkan warga," ucapnya.

Baca juga: Ada Anjing Liar Berbulu Hitam Serang Tiga Warga di Sidrap

Serangan hewan liar ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Tahun kemarin di anjing liar juga memakan ternak milik warga di Dusun Pulegundes I dan II, Puleireng, serta Dusun Bengle II.

"Tahun lalu ada belasan kambing yang mati," ujarnya.

Kompas TV Anjing Liar Gigit dan Resahkan Warga di Sukabumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com