Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BKSDA: Monyet yang Serang Boyolali Bekas Piaraan yang Dilepas

Kompas.com - 08/08/2017, 17:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak lima desa di Kecamatan Karanggede dan Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menjadi sasaran Monyet Ekor Panjang (MEP) yang menyerang warga belakangan ini. Sejauh ini ada 12 orang warga menjadi korban dari mangsa sekawanan monyet itu.

Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Suharman mengatakan, monyet yang menyerang warga diduga peliharaan yang sudah dilepas. Setelah dilepas, monyet berubah menjadi lebih buas.

"Monyet ekor panjang itu bekas piaraan yang dilepas dan sudah sangat berubah sifatnya," kata Suharman, Selasa (8/8/2017).

Lima desa tersebut, kata dia, telah menjadi sasaran monyet selama 1,5 tahun terakhir. BKSDA memastikan bahwa lima desa terdampak bukan tempat tinggal kawanan monyet itu. Desa-desa terdampak hanya mempunyai hutan rakyat, dan tidak berada di dalam area hutan milik negara.

"Bulan Juni 2016, monyet ekor panjang mulai berulah dengan menggigit ternak dan warga. Hingga 2 Agustus 2017, ada 12 kali kasus korban gigitan monyet pada manusia," sebutnya.

Baca juga: Kawanan Monyet Ekor Panjang Serbu Boyolali, 12 Warga Terluka

Keberadaan monyet itu, sambung dia, semula tidak meresahkan. Di desa-desa terdampak sebelumnya ada dua hingga tiga ekor monyet ekor panjang, namun tidak menyerang warga. Namun kondisi itu berubah 1,5 tahun terakhir.

BKSDA Jateng pun memfokuskan untuk menangkap sekawanan monyet ekor panjang tersebut agar tak lagi menyerang manusia. Warga pun diminta waspada untuk keberadaan monyet itu. Para petugas terus berpatroli untuk menangkap monyet, termasuk dengan memasang jebakan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com