Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Raksasa di Tuban Ditutupi Kain Putih

Kompas.com - 08/08/2017, 17:27 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Patung raksasa dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, yang sedang diperdebatkan keberadaannya kini ditutupi kain putih.

Kabag Humas dan Media Pemerintah Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, mengatakan, pengelola kelenteng sudah berinisiatif menutup sementara patung tersebut dengan kain putih.

"Syukur, sebelum kami minta agar ditutup, pengelola patung sudah memiliki inisiatif untuk menutup patung terlebih dahulu sejak 2 hari lalu," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2017).

Agus mengatakan, Pemkab Tuban memastikan bahwa tidak ada masalah dengan keberadaan patung yang dinobatkan sebagai patung dewa terbesar se-Asia Tenggara oleh MURI itu di Tuban. Namun, menurut Agus, patung tersebut belum memiliki izin resmi.

Pihak Pemkab Tuban mengatakan, pengelola kelenteng sebenarnya sudah mengajukan permohonan izin bangunan. Namun dokumen yang dikirim belum kunjung lengkap.

(Baca juga: Jangan Besar-besarkan Polemik Patung Raksasa di Kelenteng Tuban)

Menurut Agus, pihaknya sudah mengirimkan surat teguran kepada pengelola kelenteng agar segera melengkapi syarat administrasi dan dokumen sehingga izin bisa segera dikeluarkan.

"Pihak kelenteng sudah mengajukan izin, namun syaratnya belum lengkap, akhirnya izin belum keluar sampai sekarang," kata Agus, Selasa.

Agus juga mengatakan, Pemkab Tuban sempat heran karena meski pengurusan izin bangunan belum rampung, mereka sudah menerima surat undangan peresmian patung setinggi lebih dari 40 meter tersebut pada 17 Juli lalu. Sejumlah pejabat, lanjut dia, hadir dalam acara tersebut, termasuk Ketua MPR, Zulkifli Hasan.

Patung dewa yang dinobatkan terbesar se-Asia Tenggara oleh MURI itu, lanjut Agus, sampai saat ini ditutup kain raksasa berwarna putih.

(Baca juga: Massa Unjuk Rasa Desak Patung Megah di Kelenteng Tuban Dirobohkan)

Soal dampak sosial akibat polemik patung tersebut, Pemkab Tuban akan mengagendakan rapat khusus dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kabupaten Tuban. Kemarin, massa berbagai elemen menggelar aksi protes di depan gedung DPRD Jatim di Surabaya.

Mereka mendesak agar patung tersebut segera dirobohkan karena tidak terkait dengan sejarah bangsa Indonesia. Massa sempat memperingatkan agar patung dirobohkan dalam waktu 7 kali 24 jam. Jika tidak, massa akan merobohkan sendiri patung dimaksud.

(Baca juga: Pengurus Kelenteng Tuban: Kami Hanya Ingin Indonesia Damai)

 

 

Kompas TV Lalu apa alasan utama penutupan patung ini? Kompas Petang membahasnya dengan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com