Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Unjuk Rasa Desak Patung Megah di Kelenteng Tuban Dirobohkan

Kompas.com - 07/08/2017, 12:40 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Massa dari gabungan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Jawa Timur Surabaya, Senin (7/8/2017).

Mereka meminta patung dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Jawa Timur, segera dirobohkan.

Baca juga: Dedi Bilang Lebih Baik Bangun Patung Wayang daripada Tokoh "Superhero"

Selain berorasi, massa juga membawa puluhan poster bernada protes dan gambar patung yang mereka sebut sebagai panglima perang Tiongkok itu dengan tulisan "Robohkan".

Aksi dikawal puluhan polisi karena di dalam gedung DPRD Jatim sedang berlangsung sidang paripurna.

Didik Muadi, korlap aksi, menilai, patung setinggi lebih dari 30 meter yang berdiri megah menghadap ke laut tersebut tidak pantas berada di negara Indonesia.

"Patung tersebut tidak ada kaitan sejarah dengan bangsa Indonesia. Masih banyak pahlawan Indonesia atau tokoh pejuang daerah yang lebih pantas dijadikan patung di Tuban," tandasnya.

Dia juga menyebut, berdirinya patung tersebut tidak memiliki izin bangunan. Karena itu, dia mendesak pemerintah daerah setempat segera mengambil tindakan tegas kepada patung tersebut.

Baca juga: Terbuat dari Perunggu, Patung Bung Karno di Blitar Bernilai Rp 1,9 Miliar

Aksi tersebut, kata Didik, murni gerakan bangsa Indonesia yang ingin agar para pahlawan dihormati.

"Aksi ini tidak ada tendensi sentimen agama tertentu. Ini murni sikap anak bangsa yang tidak ingin bangsanya diinjak-injak oleh bangsa lain," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com