Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosan Terima Beras Rastra Bau Apek, Warga Mengembalikannya ke Bulog

Kompas.com - 07/08/2017, 12:30 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta, mengembalikan beras sejahtera (Rastra) yang diberikan Perum Bulog. Sebab, beras yang diterima masyarakat berbau dan berkutu.

Kepala Desa Tancep, Sunardi mengatakan, hari ini sebanyak 940 warganya menerima rastra dari pemerintah sebanyak 15 kg/KK. Saat dilakukan pemeriksaan oleh perwakilan warga, beras tidak layak konsumsi.

"Tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB beras datang namun ditolak, dan dikembalikan ke Bulog," katanya saat dihubungi Senin (7/8/2017).

Sunardi menjelaskan, beras yang diterima sudah berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan hitam. Tak hanya itu, beras juga mengeluarkan bau tidak sedap, berdebu dari kondisi beras, dan berkutu.

(Baca juga:  Warga Gunungsitoli Mengeluh Raskin Berwarna Kuning dan Berkutu)

Sebenarnya, warga menerima beras dengan kondisi kurang baik sejak bulan lalu. Namun lantaran takut tak memperoleh ganti, warga terpaksa menerima beras tersebut.

Untuk mensiasati beras tersebut, warga memasaknya kemudian dijadikan makanan kering. "Bulan kemarin juga apek, tetapi tak separah sekarang. Beras bulan lalu, dimasak menjadi karak (Makanan sejenis kerupuk yang terbuat dari beras)," ucapnya.

Untuk beras bulan ini, ia kembalikan karena sudah jengkel. Kondisi beras seharga Rp 1.600 per kg ini kurang bagus.

"Warga sudah pasrah jika pemerintah tak lagi memberikan beras kepada kami," tuturnya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Bambang Sukemi menyampaikan, penyaluran rastra untuk keluarga kurang mampu sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat.

(Baca juga: 5 Bulan Raskin Tak Kunjung Datang, Warga Demo Bulog Bima)

Ia mengimbau masyarakat yang menerima rastra kurang baik untuk mengembalikan. Sebab, Bulog memiliki komitmen untuk mengganti dengan yang lebih baik.

"jika beras yang disalurkan berkualitas jelek agar tidak diterima dan segera melaporkan permasalahan itu," tutupnya. 

Kompas TV Hal ini karena konsumen membayar mahal produk yang tidak sesuai dengan kemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com