Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Tantang Anak Muda Asia untuk Terus Jaga Perdamaian

Kompas.com - 06/08/2017, 16:14 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup acara Asian Youth Day ke-7 di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta Minggu (06/08/2017).

Turut hadir dalam acara penutupan, antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Hadir pula para uskup dan kardinal dari berbagai negara, dan ketua Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo.

Dalam sambutanya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Asia merupakan penduduk terbesar dari semua benua di dunia. Ada lebih dari 4 miliar penduduk di Asia.

"Di berbagai tempat penuh kedamaian, tetapi di Asia Barat, Asia Timur, juga di Asia Selatan, penuh konflik dan kemungkinan adanya konflik. Itu merupakan tantangan kita semua para generasi muda untuk menjaga perdamaian," ucap Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pidatonya.

Jusuf Kalla menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang plural dan majemuk, tetapi masyarakatnya saling menghormati. Bahwa ada riak-riak kecil, ini juga terjadi di negara lain.

"Kita harus memperjuangkan kemajuan kemajukan, saling menghormati satu sama lain. Kita semua tahu, lambang negara kita Bhinneka Tunggal Ika, bahwa kekuatan kita adalah perbedaan-perbedaan kita," ucap Kalla.

Lewat Asian Youth Day ke-7 yang dihadiri dari berbagai negara di Asia, para generasi muda bisa saling belajar dan tukar pengalaman. Kalla mengingatkan bahwa generasi muda memegang peran penting dalam kemajuan sebuah negara.

"Saya bangga yang hadir di sini penuh dengan semangat, karena hanya generasi muda yang semangat dapat memajukan suatu negeri dan se-Asia ini," ujar dia.

Guna mencapai kemajuan, lanjunya, generasi muda harus mempunyai semangat untuk menuntut ilmu, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Generasi muda yang tidak menguasai ilmu dan pengetahuan , tentu sulit maju dibandingkan bangsa -bangsa lain," ucapnya.

Jusuf Kalla mengingatkan, semangat yang sangat penting adalah menciptakan perdamaian. Sebab, perdamaian adalah unsur muntlak dari pada suatu negara.

"Negara sekaya apa pun, semaju apa pun, jika timbul konflik dan kekacauan akan meruntuhkan bangsa itu. Saya harapkan semua generasi muda, mencapai semangat kemajuan dan yang terpenting lagi semangat untuk perdamaian," kata Kalla.

(Baca juga: "Orang Indonesia Sangat Senang dengan Suasana Damai dan Harmoni")

Sementara itu, ketua Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo menyampaikan harapannya semoga pertemuan di Asian Youth Day ke-7 berkesan bagi para peserta dan kaum muda pada umumnya.

Acara ini diharapkan mendorong kaum muda semakin berusaha membatinkan kasih Tuhan yang akan membuahkan persaudaraan dan kegembiraan sejati.

"Semoga dengan kehadiran delegasi dari 22 negara di Asia semakin tersebar luas berita-berita yang baik dari dan tentang Indonesia," ujarnya.

Mgr Ignatius Suharyo melanjutkan, lewat pergaulan antarbangsa ini, Indonesia khususnya melalui orang-orang muda semakin aktif mengusahakan perdamian dunia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

"Aku Pancasila, aku Indonesia, aku Asia, aku bersaudara," tuturnya.

Kompas TV Lalu apa saja pesan-pesan damai dalam momen Lebaran dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com