Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meletus Lagi, Gunung Sinabung Lontarkan Abu Setinggi 4,2 Kilometer

Kompas.com - 02/08/2017, 17:29 WIB
Caroline Damanik

Penulis

KOMPAS.com - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, melontarkan abu setinggi 4,2 kilometer dan meluncurkan awan panas sejauh 4,5 kilometer ke arah tenggara dan timur, Rabu (2/8/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pos Pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan, pada hari ini, pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, telah terjadi beberapa kali letusan dan 17 kali awan panas guguran.

Misalnya, pada pukul 10.09 WIB, awan panas guguran meluncur sejauh 4 kilometer ke arah tenggar dan timur dengan tinggi kolom abu 3 kilometer.

Kemudian pada pukul 10.14 WIB, Sinabung kembali meletus setinggi 3 kilometer disertai luncuran awan panas guguran sejauh 4 kilometer ke arah tenggara dan timur. Selanjutnya, Sinabung kembali meletus pada pukul 10.20 WIB dan 10.31 WIB.

"Tidak ada korban jiwa, namun ribuan penduduk terdampak langsung dari hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung," ucap Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.com, Rabu.

(Baca juga: Dua Danau Baru Terbentuk Sekitar 3 Km dari Kawah Gunung Sinabung)

Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Perbaji, Sukatendel, Temberun, Perteguhen, Kuta Rakyat, Simpang Empat, Tiga Pancur, Selandi, Payung, dan Kuta Gugung. Warga membutuhkan masker dan air untuk membersihkan lingkungan.

BPBD Karo bersama TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan SKPD lain, relawan, dan masyarakat telah membagikan masker, pembersihan jalan dan lahan, pembersihan aset pemerintah (pasar dan tempat umum lainnya) dan mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki zona merah.

"PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan dan tenggara di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara dan timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara dan timur Gunung Sinabung," tambah Sutopo.

Warga yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di Sinabung diimbau waspada terhadap ancaman bahaya lahar, terutama penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Laborus.

Pasalnya, bendungan alam ini sewaktu-waktu dapat jebol bila tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

Hingga saat ini, masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK di 8 pos pengungsian. Namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian. Warga lainnya banyak yang tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian.

"Masyarakat dihimbau untuk terus waspada dan mentaati rekomendasi pemerintah. Tidak dapat diprediksikan sampai kapan Gunung Sinabung akan berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung," ungkap Sutopo.

 

Kompas TV Kisah Petugas Pemantau Gunung Sinbaung di Hari Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com