Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Kalau Mengandalkan Impor Garam, Anak TK Juga Bisa

Kompas.com - 02/08/2017, 17:04 WIB
Reni Susanti

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar mengkritik pemerintah terkait kelangkaan yang dibarengi meroketnya harga garam.

Menurutnya, impor bukanlah jalan keluar yang tepat. Apalagi Indonesia merupakan negara kelautan sehingga sangat berpotensi menjadi produsen garam terbesar.

"Harus ada solusi cepat, jangan mengandalkan impor. Kalau impor anak TK (Taman Kanak-kanak) juga bisa," tegasnya, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/8/2017).

Pria yang kerap disapa Cak Imin ini mengatakan, langkah yang diambil pemerintah haruslah konkrit, langsung pada pemberdayaan petani dan perusahaan industri garam.

(Baca juga: Harga Melonjak, Petani Garam Akhirnya Menikmati Manisnya Si Asin)

Dia pun mempertanyakan diamnya pemerintah terhadap industri garam yang sejak lama dirundung masalah.

"Perusahaan garam sejak lama bermasalah. Bagaimana penanganannya? Ini kok gak ada yang mengkritisi, semua diam. Ini Bu Susi (Menteri Kelautan) malah tenang-tenang aja. Padahal ini mestinya bukan hanya urusan perdagangan tapi kelautan juga," tegas Cak Imin.

Ia meminta pemerintah segera mencari jalan keluar untuk membangkitkan kembali industri garam nasional. Selama ini kepada pelaku industri garam tradisional pun tak ada pembinaan serius dari pemerintah.

"Coba cari solusi komprehensif, yang pertama pemberdayaan petani garam yang serius dengan real pemasaran garam yang menjanjikan. Tapi gak ada pembinaan. Ini sangat memprihatikan ya cara menangani kebutuhan pokok masyarakat itu," pungkasnya.

Kompas TV Kelangkaan garam yang terjadi di sejumlah tempat di Pulau Jawa menyebabkan harga garam semakin mahal. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com