Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Lahir Tak Punya Alat Kelamin, Setelah Besar Jossy Ingin Jadi Laki-laki

Kompas.com - 01/08/2017, 15:36 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Tidak ada yang berbeda dengan fisik Dwi Jossy, bocah yang terlahir tidak memiliki anus dan alat kelamin dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Hanya saja badannya lebih kecil dan kurus dibandingkan dengan anak seusianya.

Saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (1/8/2017), Jossy yang berambut cepak mengenakan kaos dan celana pendek. Dia ditemani ibu dan kakek serta neneknya.

Baca juga: Kisah Jossy, Bocah 14 Tahun Tanpa Anus dan Alat Kelamin Sejak Lahir

Sejak lahir, Jossy tidak memiliki alat kelamin. Namun di akta kelahirannya tertulis jenis kelamin Jossy adalah perempuan. Bukan hanya itu, di data sekolah, Jossy tercatat sebagai siswa perempuan dan sehari-hari menggunakan pakaian perempuan.

Selama ini, pihak keluarga tidak mempermasalahkan soal jenis kelamin hingga Jossy yang sudah berumur 14 tahun bercerita kepada ibunya bahwa ia ingin menjadi laki-laki.

"Saya kaget saat anak saya bilang, Bu aku ini laki-laki, di hadapan Allah juga harus laki-laki. Kalau operasi, aku mau jadi laki-laki. Dia bilang seperti itu karena habis ini kan sudah masuk SMP. Padahal selama ini saya mendandani dia sebagai perempuan," kata Sumarni (41), ibu kandung Jossy kepada Kompas.com, Selasa.

Saat Jossy masih bayi, dokter mengatakan bahwa anak keduanya bisa menjalani operasi pembuatan kelamin perempuan, sehingga akta yang tertulis adalah perempuan. Tapi dengan berjalannya waktu, fisik Jossy terlihat seperti laki-laki.

"Saat Jossy cerita keinginanya saya bingung, sedangkan selama ini dia selalu berpakaian perempuan. Sekolah pakai rok, kalau ngaji juga pakai jilbab. Akhirnya saya bercerita kepada guru kelasnya masalah yang dialami Jossy," jelas perempuan yang bekerja sebagai penjual kopi di Pasar Genteng tersebut.

Sementara itu, Miketusrida (38), guru sekolah Jossy mengaku tidak menyangka bahwa muridnya ingin menjadi laki-laki. Selama ini yang dia tahu, Jossy adalah murid perempuan yang sakit karena tidak memiliki dubur sehingga harus menggunakan diapers setiap hari.

"Sejak tahu itu saya tidak bisa tidur semalaman bagaimana solusinya. Jossy semangat sekali ingin menjadi laki-laki dan ingin operasi sehingga memiliki kelamin laki-laki," jelasnya.

Miketusrida kemudian berbicara kepada guru kelas Jossy. Lalu keduanya sepakat untuk berbicara kepada teman-teman Jossy di sekolah bahwa Jossy tidak akan lagi menggunakan seragam perempuan.

"Kita akan memberikan pemahaman kepada rekan-rekannya di sekolah agar tidak salah paham," jelas Mike.

Selama ini, menurutnya, Jossy adalah murid yang cerdas dan sangat aktif. Namun Jossy sempat berhenti saat kelas 3 SD. Kemudian Jossy melanjutkan kembali sekolahnya, sehingga saat usia 14 tahun dia masih duduk di kelas 6 SD.

"Jossy sama seperti dengan teman-temannya tidak kami bedakan. Hanya saja dia kami larang untuk ikut olahraga karena memang kondisinya sakit-sakitan. Tapi dia memang suka main bola," katanya.

Sementara itu, Jossy kepada Kompas.com menceritakan keinginannya untuk menjadi laki-laki. Dia tidak lagi ingin memakai rok dan pakaian perempuan untuk sehari-hari.

Baca juga: Salah Prediksi Jenis Kelamin Bayi, Dokter Klinik di Surabaya Dituntut Minta Maaf

Dia mengaku juga siap menjalani operasi kelamin.

"Pengen jadi laki-laki. Jadi sekolah nggak pakai rok lagi. Tapi gimana nanti kata kawan-kawan sekolah kalau saya nggak pakai rok," kata Jossy.

Mendengar ucapan anaknya, mata Sumarni terlihat berkaca-kaca dan mengelus rambut Jossy.

"Dia yang membuat saya bertahan sampai sekarang. Saya akan berbuat apa saja untuk mengabulkan keinginan Jossy menjadi laki-laki," pungkasnya.

Kompas TV Alami Kelainan, Bayi Ini Ditinggal Ibunya di Rumah Sakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com