Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Orang yang Bantu Merekam Aksi Kekerasan terhadap Bayi J

Kompas.com - 31/07/2017, 13:57 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Polisi terus mengembangkan kasus penyiksaan yang dialami oleh bayi J yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri MD. Setelah menahan dan menetapkan MD sebagai tersangka, polisi kini memburu pihak yang membantu MD merekam video kekerasan terhadap J.

Direskrimum Polda Bali Kombes Sang Made Mahendra Jaya, mengatakan, polisi mengantongi 3 video berisi adegan kekerasan yang dialami J. Dari pendalaman video ini diketahui ada orang lain yang membantu MD merekam tindakan MD saat melakukan penganiayaan.

"Masih cari yang bantu bikin video kekerasan, ibunya belum mengaku. Dari gambar rekan-rekan bisa melihat ada yang orang lain yang rekam," kata Mahendra Jaya di Mapolda Bali, Kamis (31/7/2017).

Polisi sendiri telah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang saksi dan menetapkan MD sebagai tersangka.

Baca juga: Video Ibu Siksa Bayi Hebohkan Warga Bali

Dalam video yang dikantongi polisi terlihat seorang perempuan dewasa selain MD yang diketahui sebagai pembantu. Polisi telah menjemput perempuan tersebut untuk dimintai keterangan. Tetapi belum bisa dipastikan apakah perempuan tersebut turut serta dalam penganiayaan atau membantu merekam saat penganiayaan terjadi.

"Kami sudah menjemput pembantu untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Mahendra menyebutkan, pihaknya mengetahui aksi kekerasan MD terhadap anak kandungnya dari video yang sempat viral di media sosial. Polisi kemudian melakukan pendalaman. Setelah dilakukan pemeriksaan saksi dan pelaku, modus tindakan kekerasan tersebut adalah memeras ayah biologis J.

"Alasan pelaku video digunakan untuk memeras ayah biologis J," ujar Mahendra.

Atas perbuatannya ini MD dijerat dengan pasal 44 Ayat 1 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. "Ada pemberatan karena dilakukan oleh ibu kandung," sebutnya.

Kompas TV Seorang Ibu Melahirkan di Atas Pesawat Batik Air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com